Sabtu, 25 Maret 2017

PERBANDIGAN AKUNTANSI KOMPERATIF NEGARA INGGRIS, PRANCIS, DAN JERMAN



Disusun oleh:
Tisa Amalia R
28213924
4EB28


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA




PENDAHULUAN
            Akuntansi melayani manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya semakin internasional. Penerapan sistem akuntansi pemerintahan dari suatu negara akan sangat bergantung kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku pada negara yang bersangkutan.
            Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Sebagai cabang ilmu ekonomi, akuntansi memberikan informasi mengenai suatu perusahaan dan transaksinya untuk memfasilisasi keputusan alokasi sumber daya oleh para pengguna informasi tersebut.
            Penetapan standar akuntansi ini umumnya melibatkan gabungan kelompok sektor swasta dan publik yang terdiri dari profesi akuntansi dan kelompok lain yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan dan para karyawan. Peranan dan pengaruh kelompok – kelompok ini dalam penetapan standar akuntansi berbeda dari satu negara ke negara lain
            Mengenai sistem akuntansi di enam negara yang mendominasi perkembangan akuntansi internasional saat ini. Keenam Negara ini termasuk dalam pendiri Komite Standar Akuntansi Internasional (sekarang Badan Standar Akuntansi Internasional) yang memiliki peranan penting dalam mengarahkan agenda IASB. Keenam negara tersebut adalah Prancis, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat. Disini penulis hanya membahas sebagian dari negara-negara tersebut yaitu Prancis, Jerman, Inggris.

TINJAUAN PUSTAKA
            Akuntansi komperatif adalah akuntansi untuk transaksi internasioal, perbandigan prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.
            Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Sedangkan proses penyusunan atau formulasi standar akuntansi disebut dengan penetapan standar. Ada beberapa alasan mengapa standar akuntansi diperlukan, antara lain:
1.        Dikebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif.
2.        Perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan secara suka rela.
3.        Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukanya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasil.
            Pengukuran adalah bagian penting dari penyelidikan ilmiah. Pengukuran dibuat, seperti yang ditunjukkan dalam akuntansi, karena data kuantitaif dapat memberikan informasi lebih besar daripada data kualitatif dalam banyak hal. Pengukuran atribut yang dilaporkan dalam laporan akuntansi (seperti: aset, pendapatan, dan kewajiban) adalah fungsi penting dalam akuntansi, akan lebih bermanfaat untuk menguji teori pengukuran dan untuk menguraikan sejumlah asumsi pengukuran dasar akuntansi
            Pelaporan Keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan peyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor).


PEMBAHASAN

1.      Inggris

Akuntansi di Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespon terhadap kebutuhan dan praktek bisnis. Seiring waktu, secara berturut-turut undang-undang perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan lainnya, tapi masih memperbolehkan fleksibilitas akuntan dalam penerapan penilaian profesional. Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan dalam undang-undang perusahaan adalah  EU Directives, terutama Fourth dan Seventh Directive. Pada saat yang sama, standar akuntansi dan proses penyusunan standar telah menjadi lebih otoritatif.
Warisan akuntansi Inggris pada dunia sangatlah mendasar. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti yang kita kenal saat ini. Konsep kewajaran penyajian dari hasil dan posisi keuangan (kebenaran dan kewajaran) juga berasal dari Inggris. Pemikiran akuntansi profesional dan praktiknya dikirimkan ke Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan semua bekas jajahan Inggris termasuk Hong Kong, India, Kenya, Selandia Baru, Nigeria, Singapura, dan Afrika Selatan.
                           
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Dua sumber utama untuk standar akuntansi keuangan di Kerajaan Inggris adalah undang-undang perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan sudah diatur oleh undang-undang perusahaan yang telah diperbarui, diperluas, dan digabungkan selama bertahun-tahun. Perusahaan-perusahaan boleh memilih dari format neraca alternatif dan empat format akun laba dan rugi. Undang-undang tahun 1981 menetapkan 5 prinsip akuntansi dasar, yaitu:
1.        Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual.
2.        Aset dan kewajiban individu dalam setiap golongan aset dan kewajiban dihitung secara terpisah.
3.        Prinsip konservatisme (kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengenalan penghasilan yang didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4.        Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ke tahun.
5.        Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang sedang dihitung.

Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan Inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan biasanya mencakup:
1.        Laporan direktur
2.        Akun laba dan rugi serta neraca
3.        Laporan arus kas
4.        Laporan keseluruhan laba dan rugi
5.        Laporan kebijakan akuntansi
6.        Catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan
7.        Laporan auditor

London Stock Exchange mengaharuskan perusahaan-perusahaan yang terdaftar untuk menyertakan laporan sementara tengah tahun. Perusahaan yang terdaftar juga harus melaporkan pendapatan dasar dan pendapatan per-lembar saham dilusi. Keistimewaan lain laporan keuangan Inggris adalah bahwa perusahaan-perusahaan kecil dan menengah dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan. Companies Act yang menentukan kriteria ukuran perusahaan. Secara umum perusahaan kecil dan menengah diizinkan untuk menyusun akun singkat dengan informasi minimum yang telah ditentukan sebelumnya, serta dibebaskan dari penyusunan laporan gabungan.

Perhitungan Akuntansi
Inggris memperbolehkan adanya metode akuisisi dan penggabungan akuntansi untuk kombinasi bisnis. Namun, syarat-syarat penggunaan metode penggabungan (penyatuan kepentingan di Amerika Serikat) sangat terbatas sehingga hampir tidak pernah digunakan. Di bawah metode akuisisi, goodwill dihitung sebagai selisih antara harga pasar dari uang yang dibayarkan dan harga pasar dari aset bersih yang diakuisisi. FRS 7 menyatakan bahwa harga pasar ditujukan untuk aset-aset dan kewajiban yang bisa diidentifikasi yang ada pada saat akuisisi, menggambarkan kondisi pada saat itu.

Metode ekuitas digunakan untuk perusahaan-perusahaan rekanan dan untuk usaha patungan berbentuk usaha. FRS 23 berhubungan dengan translasi mata uang asing dan memerlukan metode tingkat penutupan (nilai tukar saat ini) untuk cabang independen dan metode temporal untuk cabang-cabang yang digabungkan, FRS 23 disejajarkan dengan IFRS.

Aset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau menggunakan gabungan keudanya. Jadi, revaluasi tanah dan bangunan diperbolehkan. Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar penghitungan yang digunakan untuk aset-aset yang mendasarinya. Namun dalam praktiknya, beberapa perusahaan Inggris mengapitalisasi biaya pengembangan. Persediaan (mengacu pada saham) dihitung berdasarkan nilai rendah atau nilai bersih yang dapat dicapai pada FIFO atau dasar biaya rata-rata; LIFO tidak bisa.

Pinjaman yang menggantikan resiko dan penghargaan kepemilikan kepada penyewa dikapitalisasi dan kewajiban sewa ditunjukkan sebagai utang. Biaya provisi pensiun dan kepentingan pengunduran diri lainnya harus dihitung secara sistematis dan rasional pada periode selama jasa pegawai ditunjukkan. Kerugian bersyarat diakui jika mungkin terjadi dan bisa diperkirakan dengan akurasi yang tepat. Kesempatan untuk memanipulasi laba yang terjadi memberikan fleksibilitas yang ada dalam valuasi aset dan bidang penghitungan lainnya. Perhatian telah diberikan di Inggris untuk “akuntansi kreatif”, dan apakah penggunaanya untuk menyesatkan alih-alih menginformasikan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sebenarnya, ASB memfokuskan banyak perhatian awalnya untuk memperbaiki penyalahgunaan dalam akuntansi Inggris. Semua perusahaan Inggris diizinkan untuk menggunakan IFRS alih-alih GAAP Inggris.


2.      Prancis
            Perancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptale General ( kode akuntansi nasional ) resmi pertama kali pada bulan September 1947. Pada Tahun 1986, rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999.
            Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan. Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan internasional.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
            Di Perancis profesi akuntansi dan auditing sejak dahulu telah terpisah. Akuntan dan auditor Perancis diwakili oleh kedua lembaga, yaitu OEC (Orde des Expert-Comtable atau Ikatan Akuntan Publik) dan CNCC (Counsel Nasional De La Compabilite atau Badan Akuntansi Nasional), meski terdapat sejumlah orang yang menjadi anggota keduannya. Sesungguhnya, 80% akuntan dengan kualifikasi di Perancis memiliki kedua
klasifiksi tersebut. Dua lembaga profesional memiliki hubungan dekat dan bekerja sama untuk kepentingan bersama. Kedua terlibat dalam pengembangan standar akuntansi melalui CNC (Compagnie Nationale des Commisaires atau Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional) dan CRC (Comite De La Reglemetation Comptable Atau Komite Regulasi Akuntansi) dan keduannya mewakili Perancis di IASB

Pelaporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini :
1.      Neraca
2.      Laporan laba rugi
3.      Catatan atas laporan keuangan
4.      Laporan direktur
5.      Laporan auditor 

            Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroaan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan besar juga harus menyiapka dokumen yang terkait dengan pencegahan kepailitan perusahaan dan laporan sosial, yang keduanya hanya terdapat di Perancis. 
            Ciri utama pelaporan di Perancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail yang meliputi hal-hal penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan, perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing, laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi, detail provisi, detail revaluasi yang dilakukan, Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo, daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham, jumlah komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya, detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan, rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan, analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis .

Pengukuran Akuntansi
            Akuntansi di Perancis memiliki karakteristik ganda : Perusahaan secara tersendiri harus mematuhi paraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan secara individual merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.
            Metode pembelian (purchase method) umumnya digunakan untuk mencatat penggabungan usaha, namum metode penyatuan kepemilikan (pooling method) dapat digunakan dalam beberapa kondisi. Muhibah (goodwill) umumnya dikapitalisasi dan diamortisasi terhadap laba, namun tidak ditentukan berapa lama periode amortisasi yang maksimum. Goodwill tidak perlu diuji untuk penurunan nilai . Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan dan metode ekuitas digunakan untuk mencatat investasi pada perusahaan yang tidak dikonsolidasikan, yang dapat dipengaruhi secara signifikan. Praktik translasi mata uang asing sama dengan IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak perusahan yang berdiri sendiri ditranslasikan dengan menggunakam metode kurs penutupan (akhir tahun) dan perbedaan translasi dimasukan ke dalam ekuitas.


3.      Jerman 
            Pada awal tahun 1970-an, uni Eropa (UE) mulai mengeluarkan direktif harmonisasi, yang harus diadopsi oleh negara-negara anggotanya ke dalam hukum nasional. Direktif Uni Eropa yang keempat, ketujuh, kedelapan seluruhnya masuk kedalam hukum Jerman melalui Undang-undang Akuntansi Komprehensif yang diberlakukan pada tanggal 19 Desember 1985 
            Karakteristik fundamental ketiga dari Akuntansi di Jerman adalah ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan keputusan pengadilan. Selain kedua hal itu tidak ada yang memiliki status mengikat atau berwenang. Untuk memahami akuntansi di Jerman, seseorang harus mmerhatikan HGB dan kerangka hukum kasus yang terkait
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
            Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar akuntansi keuangan sebagaimana yang dipahami di negara-negara berbahasa Inggris. Undang –undang tentang pengendalian dan transparansi tahun 1998 memperkenalkan keharusan untuk mengakui badan swasta yang menetapkan standar nasional untuk memenuhi tujuan berikut :
1.        Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi.
2.        Memberikan nasihat kepada Kementrian Kehakiman atas legislasi akuntansi yang baru.
3.        Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional, Seperti IASB

            Sistem penerapan standar akuntansi yang baru di Jerman secara garis besar mirip dengan sistem yang ada di Inggris dan Amerika Serikat. Namun untuk diperhatikan bahwa standar GASB adalah rekomendasi wajib yang hanya berlaku untuk lapoaran keuangan konsolidasi. 

Pelaporan Keuangan
            Undang – Undang Akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang meliputi :
1.      Neraca
2.      Laporan laba rugi
3.      Catatan atas laporan keuangan
4.      Laporan manajemen
5.      Laporan auditor 

            Ciri utama sistem pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan, untuk tujuan konsolidasi, seluruh perusahaan dalam kelompok tersebut harus menggunakan prinsip akuntansi dan penilaian yang sama. 

Pengukuran Akuntansi
            GAS lebih ketat bila dibandingkan dengan HGB dalam hal laporan keuangan konsolidasi, menurt GAS 4, metode revaluasi harus digunakan , sedangkan aktiva dan kewajiban yang diperoleh dalam penggabungan usaha harus direvaluasi menjadi nilai wajar dan kelebihan yang tersisa dialokasikan menjadi goodwill. Goodwill diamortisasi selama masa tidak lebih dari 20 tahun dan diuji untuk penurunan nilai tiap tahunnya. 
            Sebagaimana disebutkan sebelumnya, perusahaan – perusahaan Jerman sekarang dapat memilih untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan aturan Jerman sebagaimana dijelaskan di atas, standar akuntansi internasional, atau GAAP AS. Ketiga pilihan tersebut dapat ditemukan dalam praktik dan para pembaca laporan keuangan Jerman harus berhati-hati untuk mencari tahu standar akuntansi manakah yang digunakan.

KESIMPULAN
Negara-negara diatas adalah negara yang berperan untuk melakukan keseragaman akuntansi diseluruh dunia. Ketiga negara tersebut termasuk dalam pendiri Komite Standar Akuntansi Internasional (sekarang Badan Standar Akuntansi Internasional) yang memiliki peranan penting dalam mengarahkan agenda IASB.
Disamping keseragaman tersebut terdapat perbedaan dalam standar akuntansi disetiap negara, perbedaan standar-standar tersebut dikarenakan peraturan perundang-undangan yang dimiliki masing-masing negara dan keadaan politik,ekonomi dan budaya di masing-masing negara tersebut.

DAFTAR PUSTAKAs
_______. 2015. Bab 3 Akuntansi Komparatif  Eropa. http://diah17.blogspot.co.id/2015/03/bab-3-akuntansi-komparatif-eropa.html , diunduh pada senin, 20 Maret 2017 pukul 11.44 WIB

Sari Anita, dkk. 2013. Makalah  Akntansi Internasional. https://s3fti.files.wordpress.com/2013/04/akuntansi-internasional.pdf diunduh pada senin, 20 Maret 2017 pukul 21:40 WIB

Afrizon. 2012. Akuntansi Internasional Perkembangan dan Klasifikasi.





Kamis, 16 Maret 2017

PERKEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL




Akuntansi internasional adalah akuntansi yang merujuk pada transaksi internasional, perbandigan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dan dalam bidang lainnya.  Saat ini akuntansi terus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkugan bisnis.

Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional yang menunjukan bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari satu kondidi nasional ke kondisi lainnya, sementara dipihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan terus menerus dalam bidang teori dan praktik di seluruh dunia.

Pada awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Lucas Pacioli (tahun 1447). Lucas Pacioli ialah bukan seorang akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Pacioli-lah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya berjudul “Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita” di tahun 1494.

Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni Pacioli namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Lucas Pacioli. Dalam Praktek bisnis dengan metode Venezia yang menjadi acuan Pacioli menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia namun hampir disemua negara Eropa seperti Jerman, Belanda, dan Inggris.

Pacioli memperkenalkan tiga catatan penting yang harus dilakukan:
1.     Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.
2.     Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.
3.     Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system.

     Namun, di dalam buku Pacioli terdapat beberapa bagian yang berisi palajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian yang berisi pelajaran pembukuan itu berjudul “Tractatus de Computis et Scriptorio”. Buku tersebut kemudian tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya. Sistem pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan system yang menyebut asal negaranya, misalnya sistem Belanda, sistem Inggris, dan sistem Amerika Serikat. Sistem Belanda atau tata buku disebut juga sistem Kontinental. Sistem Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Angelo- Saxon.

     Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Angelo-Saxon Pada abad pertengahan, pusat perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat, terutama Inggris menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi).

     Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien. Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan- perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Angelo- Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Angelo- Saxon).


       Dan pada saat ini perkembangan akuntansi internasional telah mencapai teknologi informasi akuntansi yang berkembang dengan sangat maju. Berbagai macam software dan aplikasi akuntansi sudah dapat kita temui di masyarakat. Software dan aplikasi ini tentunya dapat memudahkan perusahaan-perusahaan, baik perusahaan besar atau UKM, untuk melakukan pencatatan dan pembukuan transaksi keuangan. Perkembangan teknologi informasi akuntansi juga ternyata memberi dampak kepada kinerja akuntan. Dengan menggunakan teknologi ini, diharapkan akuntan akan dapat meningkat kualitas dan kuantitas kerja.

Source: