Disusun oleh:
Tisa Amalia R
28213924
4EB28
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PENDAHULUAN
Akuntansi
melayani manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya semakin
internasional. Penerapan sistem akuntansi pemerintahan dari suatu negara akan
sangat bergantung kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku pada negara
yang bersangkutan.
Akuntansi
memainkan peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Sebagai cabang ilmu
ekonomi, akuntansi memberikan informasi mengenai suatu perusahaan dan
transaksinya untuk memfasilisasi keputusan alokasi sumber daya oleh para
pengguna informasi tersebut.
Penetapan
standar akuntansi ini umumnya melibatkan gabungan kelompok sektor swasta dan
publik yang terdiri dari profesi akuntansi dan kelompok lain yang dipengaruhi
oleh proses pelaporan keuangan seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan
dan para karyawan. Peranan dan pengaruh kelompok – kelompok ini dalam penetapan
standar akuntansi berbeda dari satu negara ke negara lain
Mengenai
sistem akuntansi di enam negara yang mendominasi perkembangan akuntansi
internasional saat ini. Keenam Negara ini termasuk dalam pendiri Komite Standar
Akuntansi Internasional (sekarang Badan Standar Akuntansi Internasional) yang
memiliki peranan penting dalam mengarahkan agenda IASB. Keenam negara tersebut
adalah Prancis, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat. Disini
penulis hanya membahas sebagian dari negara-negara tersebut yaitu Prancis,
Jerman, Inggris.
TINJAUAN PUSTAKA
Akuntansi komperatif adalah
akuntansi untuk transaksi internasioal, perbandigan prinsip akuntansi antar
negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang
kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.
Standar
akuntansi adalah regulasi atau aturan yang mengatur penyusunan laporan
keuangan. Sedangkan proses penyusunan atau formulasi standar akuntansi disebut
dengan penetapan standar. Ada beberapa alasan mengapa standar akuntansi
diperlukan, antara lain:
1.
Dikebanyakan
negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah
dan tidak efektif.
2.
Perusahaan
boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan secara suka
rela.
3.
Beberapa
negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika
dengan melakukanya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan
secara lebih baik hasil.
Pengukuran adalah bagian penting
dari penyelidikan ilmiah. Pengukuran dibuat, seperti yang ditunjukkan dalam
akuntansi, karena data kuantitaif dapat memberikan informasi lebih besar daripada data kualitatif dalam banyak hal.
Pengukuran atribut yang dilaporkan dalam laporan akuntansi (seperti: aset,
pendapatan, dan kewajiban) adalah fungsi penting dalam akuntansi, akan lebih
bermanfaat untuk menguji teori pengukuran dan untuk menguraikan sejumlah asumsi
pengukuran dasar akuntansi
Pelaporan Keuangan meliputi segala
aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan peyampaian informasi keuangan.
Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan
standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi,
dan entitas pelapor).
PEMBAHASAN
1. Inggris
Akuntansi di
Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespon
terhadap kebutuhan dan praktek bisnis. Seiring
waktu, secara berturut-turut undang-undang perusahaan menambahkan susunan dan
persyaratan lainnya, tapi masih memperbolehkan fleksibilitas akuntan dalam
penerapan penilaian profesional. Sejak tahun 1970-an, sumber paling penting
untuk pengembangan dalam undang-undang perusahaan adalah
EU Directives, terutama Fourth dan Seventh
Directive. Pada saat yang sama, standar akuntansi dan proses penyusunan
standar telah menjadi lebih otoritatif.
Warisan akuntansi Inggris pada dunia sangatlah mendasar. Inggris
merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi
seperti yang kita kenal saat ini. Konsep kewajaran penyajian dari hasil dan
posisi keuangan (kebenaran dan kewajaran) juga berasal dari Inggris. Pemikiran
akuntansi profesional dan praktiknya dikirimkan ke Australia, Kanada, Amerika
Serikat, dan semua bekas jajahan Inggris termasuk Hong Kong, India, Kenya,
Selandia Baru, Nigeria, Singapura, dan Afrika Selatan.
Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Dua sumber utama
untuk standar akuntansi keuangan di Kerajaan Inggris adalah undang-undang
perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan sudah diatur oleh undang-undang
perusahaan yang telah diperbarui, diperluas, dan digabungkan selama
bertahun-tahun. Perusahaan-perusahaan boleh memilih dari format neraca
alternatif dan empat format akun laba dan rugi. Undang-undang tahun 1981
menetapkan 5 prinsip akuntansi dasar, yaitu:
1.
Pendapatan dan
beban harus ditandingkan menurut dasar akrual.
2.
Aset dan
kewajiban individu dalam setiap golongan aset dan kewajiban dihitung secara
terpisah.
3.
Prinsip
konservatisme (kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengenalan
penghasilan yang didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4.
Penerapan
kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ke tahun.
5.
Prinsip
perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang sedang
dihitung.
Pelaporan
Keuangan
Laporan keuangan
Inggris merupakan yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan biasanya
mencakup:
1.
Laporan direktur
2.
Akun laba dan
rugi serta neraca
3.
Laporan arus kas
4.
Laporan
keseluruhan laba dan rugi
5.
Laporan
kebijakan akuntansi
6.
Catatan yang
direferensikan dalam laporan keuangan
7.
Laporan auditor
London Stock
Exchange mengaharuskan perusahaan-perusahaan yang terdaftar untuk
menyertakan laporan sementara tengah tahun. Perusahaan yang terdaftar juga
harus melaporkan pendapatan dasar dan pendapatan per-lembar saham
dilusi. Keistimewaan lain laporan keuangan Inggris adalah bahwa
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah dibebaskan dari banyaknya kewajiban
laporan keuangan. Companies Act yang menentukan kriteria ukuran perusahaan.
Secara umum perusahaan kecil dan menengah diizinkan untuk menyusun akun singkat
dengan informasi minimum yang telah ditentukan sebelumnya, serta dibebaskan
dari penyusunan laporan gabungan.
Perhitungan Akuntansi
Inggris
memperbolehkan adanya metode akuisisi dan penggabungan akuntansi untuk
kombinasi bisnis. Namun, syarat-syarat penggunaan metode penggabungan (penyatuan kepentingan di Amerika
Serikat) sangat terbatas sehingga hampir tidak pernah digunakan. Di bawah
metode akuisisi, goodwill dihitung sebagai selisih antara
harga pasar dari uang yang dibayarkan dan harga pasar dari aset bersih yang
diakuisisi. FRS 7 menyatakan bahwa harga pasar ditujukan untuk aset-aset dan
kewajiban yang bisa diidentifikasi yang ada pada saat akuisisi, menggambarkan
kondisi pada saat itu.
Metode ekuitas
digunakan untuk perusahaan-perusahaan rekanan dan untuk usaha patungan
berbentuk usaha. FRS 23 berhubungan dengan translasi mata uang asing dan
memerlukan metode tingkat penutupan (nilai tukar saat ini) untuk cabang
independen dan metode temporal untuk cabang-cabang yang digabungkan, FRS 23
disejajarkan dengan IFRS.
Aset-aset bisa
dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau menggunakan gabungan
keudanya. Jadi, revaluasi tanah dan bangunan diperbolehkan. Depresiasi dan
amortisasi harus berhubungan dengan dasar penghitungan yang digunakan untuk
aset-aset yang mendasarinya. Namun dalam praktiknya, beberapa perusahaan
Inggris mengapitalisasi biaya pengembangan. Persediaan (mengacu pada saham)
dihitung berdasarkan nilai rendah atau nilai bersih yang dapat dicapai pada
FIFO atau dasar biaya rata-rata; LIFO tidak bisa.
Pinjaman yang
menggantikan resiko dan penghargaan kepemilikan kepada penyewa
dikapitalisasi dan kewajiban sewa ditunjukkan sebagai utang. Biaya provisi
pensiun dan kepentingan pengunduran diri lainnya harus dihitung secara
sistematis dan rasional pada periode selama jasa pegawai ditunjukkan. Kerugian
bersyarat diakui jika mungkin terjadi dan bisa diperkirakan dengan akurasi yang
tepat. Kesempatan untuk memanipulasi laba yang terjadi memberikan fleksibilitas
yang ada dalam valuasi aset dan bidang penghitungan lainnya. Perhatian telah
diberikan di Inggris untuk “akuntansi kreatif”, dan apakah penggunaanya untuk
menyesatkan alih-alih menginformasikan telah meningkat dalam beberapa tahun
terakhir. Sebenarnya, ASB memfokuskan banyak perhatian awalnya untuk
memperbaiki penyalahgunaan dalam akuntansi Inggris. Semua perusahaan Inggris
diizinkan untuk menggunakan IFRS alih-alih GAAP Inggris.
2. Prancis
Perancis merupakan pendukung utama
penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian Ekonomi Nasional
menyetujui Plan Comptale General (
kode akuntansi nasional ) resmi pertama kali pada bulan September 1947. Pada
Tahun 1986, rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam
Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan revisi lebih
lanjut pada tahun 1999.
Ciri khusus akuntansi di Perancis
adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara
tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan.
Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan
pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan internasional.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Di Perancis profesi akuntansi dan
auditing sejak dahulu telah terpisah. Akuntan dan auditor Perancis diwakili
oleh kedua lembaga, yaitu OEC (Orde des
Expert-Comtable atau Ikatan Akuntan Publik) dan CNCC (Counsel Nasional De La Compabilite atau Badan Akuntansi Nasional),
meski terdapat sejumlah orang yang menjadi anggota keduannya. Sesungguhnya, 80%
akuntan dengan kualifikasi di Perancis memiliki kedua
klasifiksi
tersebut. Dua lembaga profesional memiliki hubungan dekat dan bekerja sama
untuk kepentingan bersama. Kedua terlibat dalam pengembangan standar akuntansi
melalui CNC (Compagnie Nationale des
Commisaires atau Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional) dan CRC (Comite De La Reglemetation Comptable
Atau Komite Regulasi Akuntansi) dan keduannya mewakili Perancis di IASB
Pelaporan Keuangan
Perusahaan
Prancis harus melaporkan berikut ini :
1.
Neraca
2.
Laporan laba
rugi
3.
Catatan atas
laporan keuangan
4.
Laporan direktur
5.
Laporan
auditor
Laporan keuangan seluruh perusahaan
perseroaan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang melebihi
ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan besar juga harus menyiapka dokumen
yang terkait dengan pencegahan kepailitan perusahaan dan laporan sosial, yang
keduanya hanya terdapat di Perancis.
Ciri utama pelaporan di Perancis
adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail yang
meliputi hal-hal penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan, perlakuan
akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing, laporan perubahan aktiva tetap
dan depresiasi, detail provisi, detail revaluasi yang dilakukan, Analisis
piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo, daftar anak perusahaan dan
kepemilikan saham, jumlah komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya, detail
pengaruh pajak terhadap laporan keuangan, rata-rata jumlah karyawan sesuai
golongan, analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis .
Pengukuran Akuntansi
Akuntansi di Perancis memiliki
karakteristik ganda : Perusahaan secara tersendiri harus mematuhi paraturan
yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih
besar. Akuntansi untuk perusahaan secara individual merupakan dasar hukum untuk
membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.
Metode
pembelian (purchase method) umumnya
digunakan untuk mencatat penggabungan usaha, namum metode penyatuan kepemilikan
(pooling method) dapat digunakan
dalam beberapa kondisi. Muhibah (goodwill)
umumnya dikapitalisasi dan diamortisasi terhadap laba, namun tidak ditentukan
berapa lama periode amortisasi yang maksimum. Goodwill tidak perlu diuji untuk penurunan nilai . Konsolidasi
proporsional digunakan untuk usaha patungan dan metode ekuitas digunakan untuk
mencatat investasi pada perusahaan yang tidak dikonsolidasikan, yang dapat
dipengaruhi secara signifikan. Praktik translasi mata uang asing sama dengan
IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak perusahan yang berdiri sendiri ditranslasikan
dengan menggunakam metode kurs penutupan (akhir tahun) dan perbedaan translasi
dimasukan ke dalam ekuitas.
3. Jerman
Pada awal tahun 1970-an, uni Eropa
(UE) mulai mengeluarkan direktif harmonisasi, yang harus diadopsi oleh
negara-negara anggotanya ke dalam hukum nasional. Direktif Uni Eropa yang
keempat, ketujuh, kedelapan seluruhnya masuk kedalam hukum Jerman melalui Undang-undang
Akuntansi Komprehensif yang diberlakukan pada tanggal 19 Desember 1985
Karakteristik fundamental ketiga
dari Akuntansi di Jerman adalah ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan
keputusan pengadilan. Selain kedua hal itu tidak ada yang memiliki status
mengikat atau berwenang. Untuk memahami akuntansi di Jerman, seseorang harus
mmerhatikan HGB dan kerangka hukum kasus yang terkait
.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Sebelum tahun 1998, Jerman tidak
memiliki fungsi penetapan standar akuntansi keuangan sebagaimana yang dipahami
di negara-negara berbahasa Inggris. Undang –undang tentang pengendalian dan
transparansi tahun 1998 memperkenalkan keharusan untuk mengakui badan swasta
yang menetapkan standar nasional untuk memenuhi tujuan berikut :
1.
Mengembangkan
rekomendasi atas penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan
konsolidasi.
2.
Memberikan
nasihat kepada Kementrian Kehakiman atas legislasi akuntansi yang baru.
3.
Mewakili Jerman
dalam organisasi akuntansi internasional, Seperti IASB
Sistem penerapan standar akuntansi
yang baru di Jerman secara garis besar mirip dengan sistem yang ada di Inggris
dan Amerika Serikat. Namun untuk diperhatikan bahwa standar GASB adalah
rekomendasi wajib yang hanya berlaku untuk lapoaran keuangan konsolidasi.
Pelaporan Keuangan
Undang – Undang Akuntansi tahun 1985
secara khusus menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang meliputi :
1.
Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Catatan atas laporan keuangan
4. Laporan manajemen
5.
Laporan
auditor
Ciri utama sistem pelaporan keuangan
di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan direktur
pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan, untuk tujuan konsolidasi,
seluruh perusahaan dalam kelompok tersebut harus menggunakan prinsip akuntansi
dan penilaian yang sama.
Pengukuran Akuntansi
GAS lebih ketat bila dibandingkan
dengan HGB dalam hal laporan keuangan konsolidasi, menurt GAS 4, metode
revaluasi harus digunakan , sedangkan aktiva dan kewajiban yang diperoleh dalam
penggabungan usaha harus direvaluasi menjadi nilai wajar dan kelebihan yang
tersisa dialokasikan menjadi goodwill. Goodwill diamortisasi selama masa tidak
lebih dari 20 tahun dan diuji untuk penurunan nilai tiap tahunnya.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya,
perusahaan – perusahaan Jerman sekarang dapat memilih untuk menyusun laporan
keuangan konsolidasi sesuai dengan aturan Jerman sebagaimana dijelaskan di
atas, standar akuntansi internasional, atau GAAP AS. Ketiga pilihan tersebut
dapat ditemukan dalam praktik dan para pembaca laporan keuangan Jerman harus
berhati-hati untuk mencari tahu standar akuntansi manakah yang digunakan.
KESIMPULAN
Negara-negara diatas adalah negara yang berperan untuk
melakukan keseragaman akuntansi diseluruh dunia. Ketiga negara
tersebut termasuk dalam pendiri Komite Standar Akuntansi Internasional
(sekarang Badan Standar Akuntansi Internasional) yang memiliki peranan penting
dalam mengarahkan agenda IASB.
Disamping keseragaman
tersebut terdapat perbedaan dalam standar akuntansi disetiap negara, perbedaan
standar-standar tersebut dikarenakan peraturan perundang-undangan yang dimiliki
masing-masing negara dan keadaan politik,ekonomi dan budaya di masing-masing
negara tersebut.
DAFTAR PUSTAKAs
_______. 2015. Bab 3 Akuntansi
Komparatif Eropa. http://diah17.blogspot.co.id/2015/03/bab-3-akuntansi-komparatif-eropa.html , diunduh pada senin, 20 Maret 2017 pukul 11.44 WIB
Sari
Anita, dkk. 2013. Makalah Akntansi
Internasional. https://s3fti.files.wordpress.com/2013/04/akuntansi-internasional.pdf diunduh pada senin, 20 Maret 2017 pukul 21:40 WIB
Afrizon. 2012. Akuntansi Internasional Perkembangan dan Klasifikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar