PENDAHULUAN
Perkembangan Akuntansi di seluruh dunia sebenarnya
dimulai sebelum adanya Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC) didirikan
pada tahun 1973. Upaya harmonisasi akuntansi menjadi semakin pesat pada
dasawarsa 1990-an, sesuai dengan berkembangnya globalisasi bisnis
internasiional dan pasar surat berharga, serta meningkatnya pencantuman saham oleh
banyak perusahaan. Standar yang terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga
tidak mengandung pertentangan. Beragam perbedaan utama dalam persyaratan dan
pembuatan laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan
pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari perusahaan - perusahaan di dunia, merupakan (dan masih
menjadi) kekuatan pendorong bagi gerakan harmonisasi akuntansi ini. Sesuai
dengan rencana (IASB),konvergensi standar akuntansi internasional dan nasional
mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara perlahan melalui upaya kerja
sama antara IASB, penentu standar nasional, dan kelompok lain yang menginginkan
solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan persoalan. Oleh karenanya,
pemahaman yang mendasari harmonisasi dan konvergensi sangat terkait erat.
Harmonisasi secara umum bermakna penghapusan perbedaan antara berbagai standar
yang sudah ada, sementara konvergensi adalah bisa mencakup pembuatan standar
baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah ada.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Audit Menurut PSAK : 2006
Audit adalah suatu proses sistematis yang secara objektif memperoleh serta mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang aktivitas ekonomi untuk lebih meyakinkan tingkat keterkaitan hubungan antara asersi atau pernyataan dengan kenyataan kriteria yang sudah ditetapkan dan menyampaikann hasilnya kepada pihak yang memiliki kepentingan.
Audit adalah suatu proses sistematis yang secara objektif memperoleh serta mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang aktivitas ekonomi untuk lebih meyakinkan tingkat keterkaitan hubungan antara asersi atau pernyataan dengan kenyataan kriteria yang sudah ditetapkan dan menyampaikann hasilnya kepada pihak yang memiliki kepentingan.
Pengertian dan Defini Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
PEMBAHASAN
Manfaat
Konvergensi Internasional
Pendukung
konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan.
Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika
Serikat, pada pertemuan IASB (International Accounting Standard Board) tanggal
28 September 2004 menyatakan bahwa dengan memiliki standar berkualitas tinggi
dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan menguntungkan investor serta akan
mengurangi biaya akses masuk pasar modal seluruh dunia. Hal ini jelas menjadi
dorongan bagi para badan standar akuntansi di setiap negara untuk mencoba
menerapkan IFRS dikarenakan dapat berefek positif terhadap iklim investasi di
negara masing-masing.
Keuntungan
pelaksanaan prinsip akuntansi yang berlaku umum antara lain:
- Standar laporan keuangan
berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia dapat
meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
- Para investor dapat mengambil
keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih
bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transparansi dan
persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
- Perusahaan-perusahaan
dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan
akuisisi area usaha.
- Pengetahuan dan keahlian akuntansi
dapat ditansfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
- Ide-ide terbaik yang muncul dari
aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan
standar global dengan kualitas terbaik.
Kritik terhadap
Standar Internasional
Proses
menjadikan standar akuntansi menjadi standar internasional juga menuai kritik. Beberapa
pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi internasional merupakan
solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi,
ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang
berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional,
politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk
memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Kritikus
bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak
terdaftar dan tanpa akuntabilitas public. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah
versi dari “big GAAP/little GAAP-(prinsip akuntansi yang berlaku umum
besar/kecil)” telah disusun dengan mengacu pada standar internasional bagi
perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan disusun mengacu pada standar yang
disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.
Rekonsiliasi dan
Pengakuan Bersama
Seiring
berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh dunia,
masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam
yurisdiksi luar negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah tersebut dapat
diselesaikan dengan adanya konvergensi internasional, yang mempermudah akses
laporan keuangan untuk lintas batas negara.
Dua pendekatan
lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi masalah-masalah
yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas negara, antara
lain rekonsiliasi, dan pengakuan bersama (yang juga dikenal dengan
sebutan ‘reciprocity’ –timbal balik). Melalui rekonsiliasi, perusahaan
asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi
negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran
akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di
negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan. Pengakuan bersama
terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan
asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Evaluasi
Pertentangan
mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat sepenuhnya
diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat
tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi
akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah
diterima secara luas sehingga kecenderungan konvergensi internasional akan
terus berlanjut atau bahkan meningkat. Semakin banyak negara yang mulai
mengadopsi IFRS secara sukarela karena banyaknya manfaat di masa mendatang.
Kemajuan dalam proses harmonisasi pengungkapan dan audit dinilai mengesankan.
Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh
organisasi-organisasi internasional dapat menjadi cirri bahwa konvergensi
terjadi sebagai respons alami terhadap tuntutan ekonomi.
BEBERAPA
PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
- 1959 , Jacob Kraayenhof, partner
pendiri firma besar Eropa akuntan independen, mendesak dimulainya
pembuatan standar akuntansi internasional.
- 1961 , Groupe d’Etudes, yang
terdiri atas profesional akuntan aktif, dibangun di Eropa untuk memberi
saran pada pejabat Uni Eropa mengenai masalah-masalah akuntansi.
- 1966 , Acountants International
Study Group dibentuk oleh institusi profesional di Kanada, Inggris, dan
Amerika Serikat.
- 1973 ,Pendirian International
Accounting Standars Committee (IASC).
- 1976 ,Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD) mengeluarkan Deklarasi Inventasi yang
berisi arahan mengenai “Pengungkapan Informasi”.
- 1977 ,Pendirian International
Federation of Accountans (IFAC).
- 1977 ,Dewan Sosial Ekonomi PBB
mengeluarkan laporan empat bagian tentang Standar Akuntansi Internasional
dan Pelaporan untuk Badan Hukum Transnegara.
- 1981 ,IASC mendirikan
kelompok-kelompok penasihat organisasi non-anggota untuk memperluas usulan
penyusunan standar internasional.
- 1984 ,London Stock Exchange (LSE)
mengharuskan perusahaan mematuhi standar akuntansi internasional jika
tidak tergabung di Inggris dan Irlandia.
- 1987 ,International Organization of
Securities Commission (IOSCO) pada koferensi tahunannya memajukan
penggunaan standar bersama dalam praktik akuntansi dan auditing.
- 1989 ,IASC mengeluarkan draft
pembukaan 32 mengenai komparabilitas laporan keuangan dan menerbitkan
kerangka kerja bagi penyusunan dan penyampaian laporan keuangan.
- 1995 ,Badan IASC dan Komite Teknis
IOSCO menyetuji program kerja yang penyelesaiannya akan menghasilkan IAS
yang membentuk susunan inti standar yang komprehensif. Penyelesaian
standar-standar ini akan memungkinkan Komite Teknis IOSCO untuk
merekomendasikan pengesahan IAS untuk menggalang modal lintas batas dan
mendata tujuan-tujuan di pasar global.
- 1995 ,Komisi Eropa mengadopsi
pendekatan baru menuju penyelarasan yang memungkinkan penggunaan IAS oleh
perusahaan yang ada di pasar modal internasional.
- 1996 ,U.S Securities and Exchange
Commission (SEC) mendukung tujuan IASC.
- 1998 ,IOSCo menerbitkan
“International Disclosure Standars for Cross Border Dfferings and Initial
listings by Foreign Issuers.”
- 2000 ,IOSCO menerima semua 40
standar inti yang disiapkan oleh IASC sebagai respons terhadap daftar
permintaan IOSCP tahun 1993.
- 2001 ,Komisi Eropa mengajukan
peraturan yan g menuntut semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar di
pasar regulasi untuk menyusun akun konsolidasi yang sesuai dengan IAS
2005.
- 2001 ,Internasional Accounting
Standards Board (IASB) menggantikan IASC. Standar IASB dikenal sebagai
International Financial Reporting Standards (IFRS).
- 2002 ,Mahkamah Eropa mengesahkan
proposal komisi bahwa hampir semua negara Uni Eropa harus mengikuti
standar IASB tahun 2005dalam laporan keuangan konsolidasi mereka.
- 2002 ,IASB dan FASB menandatangani
“Norwalk Agreement” dan konvergensi terjadi antara standar internasioanl
dan standar akuntansi AS.
- 2003 ,European Council menyetujui
pengembangan Pedoman Keempat dan Ketujuh Uni Eropa yang menghilangkan
inkonsistensi antara pedoman yang lama dan IFRS.
- 2004 ,Australian Accounting
Standard Board mengumumkan niatnya mengadopsi IFRS sebagai Standar
Akuntansi Australia.
- 2005 ,SEC mengajukan “peta” untuk
mengenyahkan persyaratan rekonsiliasi antara IFRS dan GAAP AS SEC dan
Komisi Uni Eropa kemudian menyetujui “peta” untuk menghilangkan
persyaratan pada tahun 2009.
- 2005 ,Menteri Keuangan Cina
melakukan konvergensi Standar Akuntansi Cina dan IFRS tahun
- 2006 ,FASB dan IASB menandatangi
Memorandum Pemahaman yang menjadi tonggak sejarah yang harus diraih kedua
badan tersebut agar dapat menunjukkan kepada SEC dan Komisi Uni Eropa
level konvergensi yang dapat diterima antar GAAP AS dan IFRS.
- 2006 ,IASB menerbitkan laporan
tentang hubungan kerjanya dengan penyusun standar akuntansi lainnya.
- 2006 ,Uni Eropa mengeluarkan
laporan Pedoman Audit menurut Undang-undang menggantikan Pedoman
Kedelapan.
- 2007 ,SEC mengajukan penghapusan
persyaratan rekonsiliasi bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan IFRS.
IKHTISAR
ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI
International
Accounting Standards Board (IASB)
International
Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya bernama IASC, merupakan badan
penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan pada 1973 oleh
organisasi akuntansi prodesional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada
tahun 2001. Sebelum direstrukturisasi, IASC mengeluarkan 41 Standar Akuntansi
Internasional (IAS) dan Kerangka Kerja dalam Penyusunan dan Penyampaian Laporan
Keuangan. IASB memiliki tujuan sebagai berikut :
- Mengembangkan untuk kepentingan
public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah
dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi
berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan
dan kondisi keuangan lainnya.
- Memajukan penggunaan dan penerapan
yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
- Memperhatikan kebutuhan khusus
perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan
nomor (1) dan (2).
- Meningkatkan kualitas konvergensi
standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International
dan Standar Pelaporan Keuangan International.
Standar Inti
IASC dan Persetujuan IOSCO
IASB
(sebagaimana pendahulunya IASC) selama ini tengah berjuang mengembangkan
standar akuntansi yang akan diterima oleh regulator sekuritas di seluruh dunia.
Sebagai bagian dari usaha ini, IASC mengadopsi rencana kerja untuk menghasilkan
suatu inti yang komprehensif dari standar-standar berkualitas. Pada juli 1995,
Komite Teknis IOSCO menyatakan persetujuannya akan rencana kerja yang telah
disusun. Standar inti pun akhirnya lengkap dengan adanya persetujuan dari IAS
39 pada Desember 1998. Tinjauan ulang IOSCO akan standar inti dimulai tahun
1999, dan pada tahun 2000 IOSCO mengesahkan penggunaan standar IASC pendataan
dan penawaran lintas batas.
Struktur IASB
Baru
IASB telah
direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di tahun 2001. Kepengerusan
IASB setelah diubah antara lain:
- Dewan Pengawas
IASB memiliki 22
pengawas: enam dari Maerika Utara, enam dari Amerika Utara, enam dari Eropa,
enam dari wilayah Asia/Pasifik, dan empat dari wilayah lainnya.
- Badan Pengurus IASB
Badan ini
membangun dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi keuadalam dalam
berbisnis.
- Dewan Penasihat Standar
Dewan Penasihat
Standar, yang anggotanya ditunjuk oleh pengawas. Tanggung jawab yang dilakukan
adalah memberikan nasihat pada badan pengurus mengenai agenda dan prioritasnya,
memberikan informasi pada badan pengurus mengenai gambaran kepengurusan dan individu
yang ada dalam dewan ini dalam kegiatan-kegiatan pembuatan standar utama, dan
memberikan nasihat lainnya kepada badan pengurus dan pengawas.
- International Financial Reporting
Interpretations Committee (IFRIC)
IFRIC
menginterpretasi penggunaan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Laporan
Keuangan Internasional dan memberikan arahan interpretasi naskah dan meninjau
komentar publik mengenai naskah tersebut, serta mendapatkan persetujuan dari
badan pengurus untuk menyetujui interprestasinya.
IASB mengikuti
proses yang diperlukan dalam penyusunan standar akuntansi. Setiap standar, IASB
biasanya menerbitkan naskah diskusi yang berisi persyaratan-persyaratan yang
mungkin diajukan dalam pembuatan standar, serta berisi argument-argumen yang
mendukung dan menentang setiap standar.
Pengakuan dan
Dukungan bagi IASB
IFRS kini
diterima secara luas di seluruh dunia. Standar tersebut digunakan oleh banyak
negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di Negara yang bersangkutan atau
diadopsi secara keseluruhan, diterima oleh banyak bursa saham dan regulator
yang memperbolehkan perusahaan asing dan dalam negeri untuk mengajukan laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan IFRS, dan diakui oleh EC dan badan
internasional lainnya.
Respon U.S.
Securities and Exchange Commission terhadap IFRS
Selama tahun
1990-an, Securities and Exchange Commission (SEC) berada di bawah tekanan yang
main kuat untuk membuat pasar saham AS lebih bisa diakses oleh para penerbit
efek non-Amerika. Saat itu, SEC memberikan dukungan dalam laporan keuangan yang
digunakan dalam pelaporan keuangan lintas batas. Namun, SECmenyatakan bahwa
tiga syarat yang harus dipenuhi agar standar IASB dapat diterima :
- Standar tersebut harus berisi
susunan inti yang terdiri atas prinsip-prinsip akuntansi yang menyeluruh
dan dapat diterima secara luas.
- Standar tersebut harus berkualitas
tinggi-standar tersebut harus dapat menunjukkan comparability dan
transparansi, dan standar tersebut harus tersedia untuk pengunkapan penuh.
- Standar tersebut harus diterapkan
dan diinterprestasikan secara teliti.
Kemudian
pejabat-pejabat senior SEC menunjukkan bahwa jika IASB dan FASB membuat cukup
kemajuan dalam menggabungkan standar mereka, dan jika kemajuan yang cukup telah
dibuat dalam menciptakan prasarana untuk proses interpretasi dan penguatan
standar akuntansi, SEC akan mempertimbangkan untuk mengijinkan anggota asing
untuk berbisnis di Amerika Serikat dengan menggunakan IFRS tanpa harus
melakukan rekonsiliasi dangan GAAP Amerika Serikat.
UNI EROPA
Salah satu
cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan Eropa.
Untuk mencapai cita-citanya ini, uni Eropa telah memperkenalkan instruksi dan
melaksanakan prakarsa besar untuk :
- Meningkatkan modal untuk basis Uni
Eropa.
- Menetapkan kerangka hukum bersama
dalam pasar sekuritas dan derivative.
- Mencapai satu susunan standar
akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Komite Eropa
kemudian menyusun program besar penyelarasan hukum perusahaan segera setelah
komite ini dibentuk. Pedoman Komite Eropa kini menaungi seluruh aspek hukum
perusahaan. sebagian pedoman memiliki hubungan langsung dengan akuntansi.
Banyak pengamat menganggap Pedoma Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan sebagai
pedoman yang terpenting jika dilihat dari segi sejarah dan isinya.
Pedoman Keempat,
Ketujuh, dan Kedelapan
Pedoman Uni
Eropa Keempat, yang dikeluarkan tahun 1978, merupakan susunan aturan akuntansi yang
paling luas dan paling mencakuo segala hal dalam kerangka kerja Uni Eropa. Baik
perusahaan negeri maupun swasta di atas kriteria ukuran minimum tertentu
haruslah penuh.
Pedoman Ketujuh,
yang dikeluarkan tahun 1983, membahas masalah laporan keuanagan Konsolidasi.
Saat itu, laporan keuangan konsolidasi merupakan pengecualian. Laporan tersebut
tadinya merupakan norma-norma di Irlandia, Belanda, dan Inggris, dan Jerman
yang menuntut konsolidasi anak perusahaan Jerman.
Pedoman
Kedelapan, yang dikeluarkan tahun 1984, menyentuh beragam aspek kualifikasi
orang berwenang dan professional untuk melakukan audit yang secara hukum
dibutuhkan (statutory). Intinya, pedoman ini menerapkan kualifikasi minimum
bagi auditor. Kualifikasi ini menuntut audtor yang berpendidikan dan terlatih
serta independen.
Sudahkah
Penyelarasan Yang dilakukan Uni Eropa Berhasil ?
Pedoman keempat
dan ketujuh memiliki dampak yang drmatis terhadap pelaporan keuangan di seluruh
Uni Eropa, yang membawa akuntansi disemua negara anggotanya menuju level yang
baik dan seragam. Uni Eropa menyelaraskan penyampaian akun laba dan rugi da
neraca serta menambahkan informasi tambahan minimum, terutama pengungkapan
dampak peraturan pajak terhadap hasil yang dilaporkan.Hal ini
mempercepat perkembangan akuntansi di negara – negara Uni Eropa dan juga
mempengaruhi akuntansi di negara tetangga yang bukan anggota Uni Eropa.
BEBERAPA
PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
- 1959 , Jacob Kraayenhof, partner
pendiri firma besar Eropa akuntan independen, mendesak dimulainya
pembuatan standar akuntansi internasional.
- 1961 , Groupe d’Etudes, yang
terdiri atas profesional akuntan aktif, dibangun di Eropa untuk memberi
saran pada pejabat Uni Eropa mengenai masalah-masalah akuntansi.
- 1966 , Acountants International
Study Group dibentuk oleh institusi profesional di Kanada, Inggris, dan
Amerika Serikat.
- 1973 ,Pendirian International
Accounting Standars Committee (IASC).
- 1976 ,Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD) mengeluarkan Deklarasi Inventasi yang
berisi arahan mengenai “Pengungkapan Informasi”.
- 1977 ,Pendirian International
Federation of Accountans (IFAC).
- 1977 ,Dewan Sosial Ekonomi PBB
mengeluarkan laporan empat bagian tentang Standar Akuntansi Internasional
dan Pelaporan untuk Badan Hukum Transnegara.
- 1981 ,IASC mendirikan
kelompok-kelompok penasihat organisasi non-anggota untuk memperluas usulan
penyusunan standar internasional.
- 1984 ,London Stock Exchange (LSE)
mengharuskan perusahaan mematuhi standar akuntansi internasional jika
tidak tergabung di Inggris dan Irlandia.
- 1987 ,International Organization of
Securities Commission (IOSCO) pada koferensi tahunannya memajukan
penggunaan standar bersama dalam praktik akuntansi dan auditing.
- 1989 ,IASC mengeluarkan draft
pembukaan 32 mengenai komparabilitas laporan keuangan dan menerbitkan
kerangka kerja bagi penyusunan dan penyampaian laporan keuangan.
- 1995 ,Badan IASC dan Komite Teknis
IOSCO menyetuji program kerja yang penyelesaiannya akan menghasilkan IAS
yang membentuk susunan inti standar yang komprehensif. Penyelesaian
standar-standar ini akan memungkinkan Komite Teknis IOSCO untuk
merekomendasikan pengesahan IAS untuk menggalang modal lintas batas dan
mendata tujuan-tujuan di pasar global.
- 1995 ,Komisi Eropa mengadopsi
pendekatan baru menuju penyelarasan yang memungkinkan penggunaan IAS oleh
perusahaan yang ada di pasar modal internasional.
- 1996 ,U.S Securities and Exchange
Commission (SEC) mendukung tujuan IASC.
- 1998 ,IOSCo menerbitkan
“International Disclosure Standars for Cross Border Dfferings and Initial
listings by Foreign Issuers.”
- 2000 ,IOSCO menerima semua 40
standar inti yang disiapkan oleh IASC sebagai respons terhadap daftar
permintaan IOSCP tahun 1993.
- 2001 ,Komisi Eropa mengajukan
peraturan yan g menuntut semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar di
pasar regulasi untuk menyusun akun konsolidasi yang sesuai dengan IAS
2005.
- 2001 ,Internasional Accounting
Standards Board (IASB) menggantikan IASC. Standar IASB dikenal sebagai
International Financial Reporting Standards (IFRS).
- 2002 ,Mahkamah Eropa mengesahkan
proposal komisi bahwa hampir semua negara Uni Eropa harus mengikuti
standar IASB tahun 2005dalam laporan keuangan konsolidasi mereka.
- 2002 ,IASB dan FASB menandatangani
“Norwalk Agreement” dan konvergensi terjadi antara standar internasioanl
dan standar akuntansi AS.
- 2003 ,European Council menyetujui
pengembangan Pedoman Keempat dan Ketujuh Uni Eropa yang menghilangkan
inkonsistensi antara pedoman yang lama dan IFRS.
- 2004 ,Australian Accounting
Standard Board mengumumkan niatnya mengadopsi IFRS sebagai Standar
Akuntansi Australia.
- 2005 ,SEC mengajukan “peta” untuk
mengenyahkan persyaratan rekonsiliasi antara IFRS dan GAAP AS SEC dan
Komisi Uni Eropa kemudian menyetujui “peta” untuk menghilangkan
persyaratan pada tahun 2009.
- 2005 ,Menteri Keuangan Cina
melakukan konvergensi Standar Akuntansi Cina dan IFRS tahun
- 2006 ,FASB dan IASB menandatangi
Memorandum Pemahaman yang menjadi tonggak sejarah yang harus diraih kedua
badan tersebut agar dapat menunjukkan kepada SEC dan Komisi Uni Eropa
level konvergensi yang dapat diterima antar GAAP AS dan IFRS.
- 2006 ,IASB menerbitkan laporan
tentang hubungan kerjanya dengan penyusun standar akuntansi lainnya.
- 2006 ,Uni Eropa mengeluarkan
laporan Pedoman Audit menurut Undang-undang menggantikan Pedoman
Kedelapan.
- 2007 ,SEC mengajukan penghapusan
persyaratan rekonsiliasi bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan IFRS.
IKHTISAR
ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI
International
Accounting Standards Board (IASB)
International
Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya bernama IASC, merupakan badan
penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan pada 1973 oleh
organisasi akuntansi prodesional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada
tahun 2001. Sebelum direstrukturisasi, IASC mengeluarkan 41 Standar Akuntansi
Internasional (IAS) dan Kerangka Kerja dalam Penyusunan dan Penyampaian Laporan
Keuangan. IASB memiliki tujuan sebagai berikut :
- Mengembangkan untuk kepentingan
public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah
dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi
berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan
dan kondisi keuangan lainnya.
- Memajukan penggunaan dan penerapan
yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
- Memperhatikan kebutuhan khusus
perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan
nomor (1) dan (2).
- Meningkatkan kualitas konvergensi
standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International
dan Standar Pelaporan Keuangan International.
Standar Inti
IASC dan Persetujuan IOSCO
IASB
(sebagaimana pendahulunya IASC) selama ini tengah berjuang mengembangkan
standar akuntansi yang akan diterima oleh regulator sekuritas di seluruh dunia.
Sebagai bagian dari usaha ini, IASC mengadopsi rencana kerja untuk menghasilkan
suatu inti yang komprehensif dari standar-standar berkualitas. Pada juli 1995,
Komite Teknis IOSCO menyatakan persetujuannya akan rencana kerja yang telah
disusun. Standar inti pun akhirnya lengkap dengan adanya persetujuan dari IAS
39 pada Desember 1998. Tinjauan ulang IOSCO akan standar inti dimulai tahun
1999, dan pada tahun 2000 IOSCO mengesahkan penggunaan standar IASC pendataan
dan penawaran lintas batas.
Struktur IASB
Baru
IASB telah
direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di tahun 2001. Kepengerusan
IASB setelah diubah antara lain:
- Dewan Pengawas
IASB memiliki 22
pengawas: enam dari Maerika Utara, enam dari Amerika Utara, enam dari Eropa,
enam dari wilayah Asia/Pasifik, dan empat dari wilayah lainnya.
- Badan Pengurus IASB
Badan ini
membangun dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi keuadalam dalam
berbisnis.
- Dewan Penasihat Standar
Dewan Penasihat
Standar, yang anggotanya ditunjuk oleh pengawas. Tanggung jawab yang dilakukan
adalah memberikan nasihat pada badan pengurus mengenai agenda dan prioritasnya,
memberikan informasi pada badan pengurus mengenai gambaran kepengurusan dan
individu yang ada dalam dewan ini dalam kegiatan-kegiatan pembuatan standar
utama, dan memberikan nasihat lainnya kepada badan pengurus dan pengawas.
- International Financial Reporting
Interpretations Committee (IFRIC)
IFRIC
menginterpretasi penggunaan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Laporan
Keuangan Internasional dan memberikan arahan interpretasi naskah dan meninjau
komentar publik mengenai naskah tersebut, serta mendapatkan persetujuan dari
badan pengurus untuk menyetujui interprestasinya.
IASB mengikuti
proses yang diperlukan dalam penyusunan standar akuntansi. Setiap standar, IASB
biasanya menerbitkan naskah diskusi yang berisi persyaratan-persyaratan yang
mungkin diajukan dalam pembuatan standar, serta berisi argument-argumen yang
mendukung dan menentang setiap standar.
Pengakuan dan
Dukungan bagi IASB
IFRS kini
diterima secara luas di seluruh dunia. Standar tersebut digunakan oleh banyak
negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di Negara yang bersangkutan atau
diadopsi secara keseluruhan, diterima oleh banyak bursa saham dan regulator
yang memperbolehkan perusahaan asing dan dalam negeri untuk mengajukan laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan IFRS, dan diakui oleh EC dan badan
internasional lainnya.
Respon U.S.
Securities and Exchange Commission terhadap IFRS
Selama tahun
1990-an, Securities and Exchange Commission (SEC) berada di bawah tekanan yang
main kuat untuk membuat pasar saham AS lebih bisa diakses oleh para penerbit
efek non-Amerika. Saat itu, SEC memberikan dukungan dalam laporan keuangan yang
digunakan dalam pelaporan keuangan lintas batas. Namun, SECmenyatakan bahwa
tiga syarat yang harus dipenuhi agar standar IASB dapat diterima :
- Standar tersebut harus berisi
susunan inti yang terdiri atas prinsip-prinsip akuntansi yang menyeluruh
dan dapat diterima secara luas.
- Standar tersebut harus berkualitas
tinggi-standar tersebut harus dapat menunjukkan comparability dan transparansi,
dan standar tersebut harus tersedia untuk pengunkapan penuh.
- Standar tersebut harus diterapkan
dan diinterprestasikan secara teliti.
Kemudian
pejabat-pejabat senior SEC menunjukkan bahwa jika IASB dan FASB membuat cukup
kemajuan dalam menggabungkan standar mereka, dan jika kemajuan yang cukup telah
dibuat dalam menciptakan prasarana untuk proses interpretasi dan penguatan
standar akuntansi, SEC akan mempertimbangkan untuk mengijinkan anggota asing
untuk berbisnis di Amerika Serikat dengan menggunakan IFRS tanpa harus
melakukan rekonsiliasi dangan GAAP Amerika Serikat.
UNI EROPA
Salah satu
cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan Eropa.
Untuk mencapai cita-citanya ini, uni Eropa telah memperkenalkan instruksi dan
melaksanakan prakarsa besar untuk :
- Meningkatkan modal untuk basis Uni
Eropa.
- Menetapkan kerangka hukum bersama
dalam pasar sekuritas dan derivative.
- Mencapai satu susunan standar
akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Komite Eropa
kemudian menyusun program besar penyelarasan hukum perusahaan segera setelah
komite ini dibentuk. Pedoman Komite Eropa kini menaungi seluruh aspek hukum
perusahaan. sebagian pedoman memiliki hubungan langsung dengan akuntansi.
Banyak pengamat menganggap Pedoma Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan sebagai
pedoman yang terpenting jika dilihat dari segi sejarah dan isinya.
Pedoman Keempat,
Ketujuh, dan Kedelapan
Pedoman Uni
Eropa Keempat, yang dikeluarkan tahun 1978, merupakan susunan aturan akuntansi yang
paling luas dan paling mencakuo segala hal dalam kerangka kerja Uni Eropa. Baik
perusahaan negeri maupun swasta di atas kriteria ukuran minimum tertentu
haruslah penuh.
Pedoman Ketujuh,
yang dikeluarkan tahun 1983, membahas masalah laporan keuanagan Konsolidasi.
Saat itu, laporan keuangan konsolidasi merupakan pengecualian. Laporan tersebut
tadinya merupakan norma-norma di Irlandia, Belanda, dan Inggris, dan Jerman
yang menuntut konsolidasi anak perusahaan Jerman.
Pedoman
Kedelapan, yang dikeluarkan tahun 1984, menyentuh beragam aspek kualifikasi
orang berwenang dan professional untuk melakukan audit yang secara hukum
dibutuhkan (statutory). Intinya, pedoman ini menerapkan kualifikasi minimum
bagi auditor. Kualifikasi ini menuntut audtor yang berpendidikan dan terlatih
serta independen.
Sudahkah
Penyelarasan Yang dilakukan Uni Eropa Berhasil ?
Pedoman keempat
dan ketujuh memiliki dampak yang drmatis terhadap pelaporan keuangan di seluruh
Uni Eropa, yang membawa akuntansi disemua negara anggotanya menuju level yang
baik dan seragam. Uni Eropa menyelaraskan penyampaian akun laba dan rugi da
neraca serta menambahkan informasi tambahan minimum, terutama pengungkapan
dampak peraturan pajak terhadap hasil yang dilaporkan.Hal ini
mempercepat perkembangan akuntansi di negara – negara Uni Eropa dan juga
mempengaruhi akuntansi di negara tetangga yang bukan anggota Uni Eropa.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari pembahasan diatas
dapat disimpulkan, konvergensi internasional saat ini tengah menjadi
perbincangan hangat di dunia internasional. Harmonisasi standar akuntansi
setiap negara melalui IFRS menghasilkan kesalarasan pemahaman laporan keuangan
dengan skala internasional. Banyak manfaat dan keuntungan dari penerapan IFRS
di suatu negara, meskipun ada hambatan-hambatan dalam masa transasisi adopsi IFRS.
IFRS tidak hanya menjadi standar akuntansi acuan di dunia internasional, namun
menjadi pedoman dalam menyusun standar audit yang nantinya dapat berskala
internasional pula.
DAFTAR PUSTAKA