Minggu, 30 April 2017

AKUNTANSI INTERNASIONAL : STANDAR AUDIT & AKUNTANSI GLOBAL



PENDAHULUAN
          Perkembangan Akuntansi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum adanya Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC) didirikan pada tahun 1973. Upaya harmonisasi akuntansi menjadi semakin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai dengan berkembangnya globalisasi bisnis internasiional dan pasar surat berharga, serta meningkatnya pencantuman saham oleh banyak perusahaan. Standar yang terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan. Beragam perbedaan utama dalam persyaratan dan pembuatan laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari perusahaan -  perusahaan di dunia, merupakan (dan masih menjadi) kekuatan pendorong bagi gerakan harmonisasi akuntansi ini. Sesuai dengan rencana (IASB),konvergensi standar akuntansi internasional dan nasional mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara perlahan melalui upaya kerja sama antara IASB, penentu standar nasional, dan kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan persoalan. Oleh karenanya, pemahaman yang mendasari harmonisasi dan konvergensi sangat terkait erat. Harmonisasi secara umum bermakna penghapusan perbedaan antara berbagai standar yang sudah ada, sementara konvergensi adalah bisa mencakup pembuatan standar baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah ada.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Audit Menurut PSAK : 2006
            Audit adalah suatu proses sistematis yang secara objektif memperoleh serta mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang aktivitas ekonomi untuk lebih meyakinkan tingkat keterkaitan hubungan antara asersi atau pernyataan dengan kenyataan kriteria yang sudah ditetapkan dan menyampaikann hasilnya kepada pihak yang memiliki kepentingan.

Pengertian dan Defini Akuntansi
            Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

            Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

PEMBAHASAN
Manfaat Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan. Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, pada pertemuan IASB (International Accounting Standard Board) tanggal 28 September 2004 menyatakan bahwa dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan menguntungkan investor serta akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal seluruh dunia. Hal ini jelas menjadi dorongan bagi para badan standar akuntansi di setiap negara untuk mencoba menerapkan IFRS dikarenakan dapat berefek positif terhadap iklim investasi di negara masing-masing.
Keuntungan pelaksanaan prinsip akuntansi yang berlaku umum antara lain:
  • Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.
  • Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
  •   Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
  • Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditansfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
  • Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
Kritik terhadap Standar Internasional
Proses menjadikan standar akuntansi menjadi standar internasional juga menuai kritik. Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar dan tanpa akuntabilitas public. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah versi dari “big GAAP/little GAAP-(prinsip akuntansi yang berlaku umum besar/kecil)” telah disusun dengan mengacu pada standar internasional bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan disusun mengacu pada standar yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
            Seiring berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh dunia, masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam yurisdiksi luar negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan dengan adanya konvergensi internasional, yang mempermudah akses laporan keuangan untuk lintas batas negara.
            Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas negara, antara lain  rekonsiliasi, dan pengakuan bersama (yang juga dikenal dengan sebutan ‘reciprocity’ –timbal balik). Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan. Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Evaluasi
Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima secara luas sehingga kecenderungan konvergensi internasional akan terus berlanjut atau bahkan meningkat. Semakin banyak negara yang mulai mengadopsi IFRS secara sukarela karena banyaknya manfaat di masa mendatang. Kemajuan dalam proses harmonisasi pengungkapan dan audit dinilai mengesankan. Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional dapat menjadi cirri bahwa konvergensi terjadi sebagai respons alami terhadap tuntutan ekonomi.

BEBERAPA PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
  • 1959 , Jacob Kraayenhof, partner pendiri firma besar Eropa akuntan independen, mendesak dimulainya pembuatan standar akuntansi internasional.
  • 1961 , Groupe d’Etudes, yang terdiri atas profesional akuntan aktif, dibangun di Eropa untuk memberi saran pada pejabat Uni Eropa mengenai masalah-masalah akuntansi.
  • 1966 , Acountants International Study Group dibentuk oleh institusi profesional di Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.
  • 1973 ,Pendirian International Accounting Standars Committee (IASC).
  • 1976 ,Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mengeluarkan Deklarasi Inventasi yang berisi arahan mengenai “Pengungkapan Informasi”.
  • 1977 ,Pendirian International Federation of Accountans (IFAC).
  • 1977 ,Dewan Sosial Ekonomi PBB mengeluarkan laporan empat bagian tentang Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan untuk Badan Hukum Transnegara.
  • 1981 ,IASC mendirikan kelompok-kelompok penasihat organisasi non-anggota untuk memperluas usulan penyusunan standar internasional.
  • 1984 ,London Stock Exchange (LSE) mengharuskan perusahaan mematuhi standar akuntansi internasional jika tidak tergabung di Inggris dan Irlandia.
  • 1987 ,International Organization of Securities Commission (IOSCO) pada koferensi tahunannya memajukan penggunaan standar bersama dalam praktik akuntansi dan auditing.
  • 1989  ,IASC mengeluarkan draft pembukaan 32 mengenai komparabilitas laporan keuangan dan menerbitkan kerangka kerja bagi penyusunan dan penyampaian laporan keuangan.
  • 1995 ,Badan IASC dan Komite Teknis IOSCO menyetuji program kerja yang penyelesaiannya akan menghasilkan IAS yang membentuk susunan inti standar yang komprehensif. Penyelesaian standar-standar ini akan memungkinkan Komite Teknis IOSCO untuk merekomendasikan pengesahan IAS untuk menggalang modal lintas batas dan mendata tujuan-tujuan di pasar global.
  • 1995 ,Komisi Eropa mengadopsi pendekatan baru menuju penyelarasan yang memungkinkan penggunaan IAS oleh perusahaan yang ada di pasar modal internasional.
  • 1996 ,U.S Securities and Exchange Commission (SEC) mendukung tujuan IASC.
  • 1998 ,IOSCo menerbitkan “International Disclosure Standars for Cross Border Dfferings and Initial listings by Foreign Issuers.”
  • 2000 ,IOSCO menerima semua 40 standar inti yang disiapkan oleh IASC sebagai respons terhadap daftar permintaan IOSCP tahun 1993.
  • 2001 ,Komisi Eropa mengajukan peraturan yan g menuntut semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar di pasar regulasi untuk menyusun akun konsolidasi yang sesuai dengan IAS 2005.
  • 2001 ,Internasional Accounting Standards Board (IASB) menggantikan IASC. Standar IASB dikenal sebagai International Financial Reporting Standards (IFRS).
  • 2002 ,Mahkamah Eropa mengesahkan proposal komisi bahwa hampir semua negara Uni Eropa harus mengikuti standar IASB tahun 2005dalam laporan keuangan konsolidasi mereka.
  • 2002 ,IASB dan FASB menandatangani “Norwalk Agreement” dan konvergensi terjadi antara standar internasioanl dan standar akuntansi AS.
  • 2003 ,European Council menyetujui pengembangan Pedoman Keempat dan Ketujuh Uni Eropa yang menghilangkan inkonsistensi antara pedoman yang lama dan IFRS.
  • 2004 ,Australian Accounting Standard Board mengumumkan niatnya mengadopsi IFRS sebagai Standar Akuntansi Australia.
  • 2005 ,SEC mengajukan “peta” untuk mengenyahkan persyaratan rekonsiliasi antara IFRS dan GAAP AS SEC dan Komisi Uni Eropa kemudian menyetujui “peta” untuk menghilangkan persyaratan pada tahun 2009.
  • 2005 ,Menteri Keuangan Cina melakukan konvergensi Standar Akuntansi Cina dan IFRS tahun
  • 2006 ,FASB dan IASB menandatangi Memorandum Pemahaman yang menjadi tonggak sejarah yang harus diraih kedua badan tersebut agar dapat menunjukkan kepada SEC dan Komisi Uni Eropa level konvergensi yang dapat diterima antar GAAP AS dan IFRS.
  • 2006 ,IASB menerbitkan laporan tentang hubungan kerjanya dengan penyusun standar akuntansi lainnya.
  • 2006 ,Uni Eropa mengeluarkan laporan Pedoman Audit menurut Undang-undang menggantikan Pedoman Kedelapan.
  • 2007 ,SEC mengajukan penghapusan persyaratan rekonsiliasi bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan IFRS.
IKHTISAR ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI
International Accounting Standards Board (IASB)
International Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya bernama IASC, merupakan badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan pada 1973 oleh organisasi akuntansi prodesional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada tahun 2001. Sebelum direstrukturisasi, IASC mengeluarkan 41 Standar Akuntansi Internasional (IAS) dan Kerangka Kerja dalam Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan. IASB memiliki tujuan sebagai berikut :
  1. Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
  2. Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
  3. Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
  4. Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO
IASB (sebagaimana pendahulunya IASC) selama ini tengah berjuang mengembangkan standar akuntansi yang akan diterima oleh regulator sekuritas di seluruh dunia. Sebagai bagian dari usaha ini, IASC mengadopsi rencana kerja untuk menghasilkan suatu inti yang komprehensif dari standar-standar berkualitas. Pada juli 1995, Komite Teknis IOSCO menyatakan persetujuannya akan rencana kerja yang telah disusun. Standar inti pun akhirnya lengkap dengan adanya persetujuan dari IAS 39 pada Desember 1998. Tinjauan ulang IOSCO akan standar inti dimulai tahun 1999, dan pada tahun 2000 IOSCO mengesahkan penggunaan standar IASC pendataan dan penawaran lintas batas.
Struktur IASB Baru
IASB telah direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di tahun 2001. Kepengerusan IASB setelah diubah antara lain:
  • Dewan Pengawas
IASB memiliki 22 pengawas: enam dari Maerika Utara, enam dari Amerika Utara, enam dari Eropa, enam dari wilayah Asia/Pasifik, dan empat dari wilayah lainnya.
  • Badan Pengurus IASB
Badan ini membangun dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi keuadalam dalam berbisnis.
  • Dewan Penasihat Standar
Dewan Penasihat Standar, yang anggotanya ditunjuk oleh pengawas. Tanggung jawab yang dilakukan adalah memberikan nasihat pada badan pengurus mengenai agenda dan prioritasnya, memberikan informasi pada badan pengurus mengenai gambaran kepengurusan dan individu yang ada dalam dewan ini dalam kegiatan-kegiatan pembuatan standar utama, dan memberikan nasihat lainnya kepada badan pengurus dan pengawas.
  • International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)
IFRIC menginterpretasi penggunaan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Laporan Keuangan Internasional dan memberikan arahan interpretasi naskah dan meninjau komentar publik mengenai naskah tersebut, serta mendapatkan persetujuan dari badan pengurus untuk menyetujui interprestasinya.
IASB mengikuti proses yang diperlukan dalam penyusunan standar akuntansi. Setiap standar, IASB biasanya menerbitkan naskah diskusi yang berisi persyaratan-persyaratan yang mungkin diajukan dalam pembuatan standar, serta berisi argument-argumen yang mendukung dan menentang setiap standar.
Pengakuan dan Dukungan bagi IASB
IFRS kini diterima secara luas di seluruh dunia. Standar tersebut digunakan oleh banyak negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di Negara yang bersangkutan atau diadopsi secara keseluruhan, diterima oleh banyak bursa saham dan regulator yang memperbolehkan perusahaan asing dan dalam negeri untuk mengajukan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan IFRS, dan diakui oleh EC dan badan internasional lainnya.
Respon U.S. Securities and Exchange Commission terhadap IFRS
Selama tahun 1990-an, Securities and Exchange Commission (SEC) berada di bawah tekanan yang main kuat untuk membuat pasar saham AS lebih bisa diakses oleh para penerbit efek non-Amerika. Saat itu, SEC memberikan dukungan dalam laporan keuangan yang digunakan dalam pelaporan keuangan lintas batas. Namun, SECmenyatakan bahwa tiga syarat yang harus dipenuhi agar standar IASB dapat diterima :
  1. Standar tersebut harus berisi susunan inti yang terdiri atas prinsip-prinsip akuntansi yang menyeluruh dan dapat diterima secara luas.
  2. Standar tersebut harus berkualitas tinggi-standar tersebut harus dapat menunjukkan comparability dan transparansi, dan standar tersebut harus tersedia untuk pengunkapan penuh.
  3. Standar tersebut harus diterapkan dan diinterprestasikan secara teliti.
Kemudian pejabat-pejabat senior SEC menunjukkan bahwa jika IASB dan FASB membuat cukup kemajuan dalam menggabungkan standar mereka, dan jika kemajuan yang cukup telah dibuat dalam menciptakan prasarana untuk proses interpretasi dan penguatan standar akuntansi, SEC akan mempertimbangkan untuk mengijinkan anggota asing untuk berbisnis di Amerika Serikat dengan menggunakan IFRS tanpa harus melakukan rekonsiliasi dangan GAAP Amerika Serikat.
UNI EROPA
Salah satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, uni Eropa telah memperkenalkan instruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk :
  1. Meningkatkan modal untuk basis Uni Eropa.
  2. Menetapkan kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas dan derivative.
  3. Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Komite Eropa kemudian menyusun program besar penyelarasan hukum perusahaan segera setelah komite ini dibentuk. Pedoman Komite Eropa kini menaungi seluruh aspek hukum perusahaan. sebagian pedoman memiliki hubungan langsung dengan akuntansi. Banyak pengamat menganggap Pedoma Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan sebagai pedoman yang terpenting jika dilihat dari segi sejarah dan isinya.
Pedoman Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan
Pedoman Uni Eropa Keempat, yang dikeluarkan tahun 1978, merupakan susunan aturan akuntansi yang paling luas dan paling mencakuo segala hal dalam kerangka kerja Uni Eropa. Baik perusahaan negeri maupun swasta di atas kriteria ukuran minimum tertentu haruslah penuh.
Pedoman Ketujuh, yang dikeluarkan tahun 1983, membahas masalah laporan keuanagan Konsolidasi. Saat itu, laporan keuangan konsolidasi merupakan pengecualian. Laporan tersebut tadinya merupakan norma-norma di Irlandia, Belanda, dan Inggris, dan Jerman yang menuntut konsolidasi anak perusahaan Jerman.
Pedoman Kedelapan, yang dikeluarkan tahun 1984, menyentuh beragam aspek kualifikasi orang berwenang dan professional untuk melakukan audit yang secara hukum dibutuhkan (statutory). Intinya, pedoman ini menerapkan kualifikasi minimum bagi auditor. Kualifikasi ini menuntut audtor yang berpendidikan dan terlatih serta independen.
Sudahkah Penyelarasan Yang dilakukan Uni Eropa Berhasil ?
Pedoman keempat dan ketujuh memiliki dampak yang drmatis terhadap pelaporan keuangan di seluruh Uni Eropa, yang membawa akuntansi disemua negara anggotanya menuju level yang baik dan seragam. Uni Eropa menyelaraskan penyampaian akun laba dan rugi da neraca serta menambahkan informasi tambahan minimum, terutama pengungkapan dampak peraturan pajak terhadap hasil yang dilaporkan.Hal ini mempercepat perkembangan akuntansi di negara – negara Uni Eropa dan juga mempengaruhi akuntansi di negara tetangga yang bukan anggota Uni Eropa.

BEBERAPA PERISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
  • 1959 , Jacob Kraayenhof, partner pendiri firma besar Eropa akuntan independen, mendesak dimulainya pembuatan standar akuntansi internasional.
  • 1961 , Groupe d’Etudes, yang terdiri atas profesional akuntan aktif, dibangun di Eropa untuk memberi saran pada pejabat Uni Eropa mengenai masalah-masalah akuntansi.
  • 1966 , Acountants International Study Group dibentuk oleh institusi profesional di Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.
  • 1973 ,Pendirian International Accounting Standars Committee (IASC).
  • 1976 ,Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mengeluarkan Deklarasi Inventasi yang berisi arahan mengenai “Pengungkapan Informasi”.
  • 1977 ,Pendirian International Federation of Accountans (IFAC).
  • 1977 ,Dewan Sosial Ekonomi PBB mengeluarkan laporan empat bagian tentang Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan untuk Badan Hukum Transnegara.
  • 1981 ,IASC mendirikan kelompok-kelompok penasihat organisasi non-anggota untuk memperluas usulan penyusunan standar internasional.
  • 1984 ,London Stock Exchange (LSE) mengharuskan perusahaan mematuhi standar akuntansi internasional jika tidak tergabung di Inggris dan Irlandia.
  • 1987 ,International Organization of Securities Commission (IOSCO) pada koferensi tahunannya memajukan penggunaan standar bersama dalam praktik akuntansi dan auditing.
  • 1989  ,IASC mengeluarkan draft pembukaan 32 mengenai komparabilitas laporan keuangan dan menerbitkan kerangka kerja bagi penyusunan dan penyampaian laporan keuangan.
  • 1995 ,Badan IASC dan Komite Teknis IOSCO menyetuji program kerja yang penyelesaiannya akan menghasilkan IAS yang membentuk susunan inti standar yang komprehensif. Penyelesaian standar-standar ini akan memungkinkan Komite Teknis IOSCO untuk merekomendasikan pengesahan IAS untuk menggalang modal lintas batas dan mendata tujuan-tujuan di pasar global.
  • 1995 ,Komisi Eropa mengadopsi pendekatan baru menuju penyelarasan yang memungkinkan penggunaan IAS oleh perusahaan yang ada di pasar modal internasional.
  • 1996 ,U.S Securities and Exchange Commission (SEC) mendukung tujuan IASC.
  • 1998 ,IOSCo menerbitkan “International Disclosure Standars for Cross Border Dfferings and Initial listings by Foreign Issuers.”
  • 2000 ,IOSCO menerima semua 40 standar inti yang disiapkan oleh IASC sebagai respons terhadap daftar permintaan IOSCP tahun 1993.
  • 2001 ,Komisi Eropa mengajukan peraturan yan g menuntut semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar di pasar regulasi untuk menyusun akun konsolidasi yang sesuai dengan IAS 2005.
  • 2001 ,Internasional Accounting Standards Board (IASB) menggantikan IASC. Standar IASB dikenal sebagai International Financial Reporting Standards (IFRS).
  • 2002 ,Mahkamah Eropa mengesahkan proposal komisi bahwa hampir semua negara Uni Eropa harus mengikuti standar IASB tahun 2005dalam laporan keuangan konsolidasi mereka.
  • 2002 ,IASB dan FASB menandatangani “Norwalk Agreement” dan konvergensi terjadi antara standar internasioanl dan standar akuntansi AS.
  • 2003 ,European Council menyetujui pengembangan Pedoman Keempat dan Ketujuh Uni Eropa yang menghilangkan inkonsistensi antara pedoman yang lama dan IFRS.
  • 2004 ,Australian Accounting Standard Board mengumumkan niatnya mengadopsi IFRS sebagai Standar Akuntansi Australia.
  • 2005 ,SEC mengajukan “peta” untuk mengenyahkan persyaratan rekonsiliasi antara IFRS dan GAAP AS SEC dan Komisi Uni Eropa kemudian menyetujui “peta” untuk menghilangkan persyaratan pada tahun 2009.
  • 2005 ,Menteri Keuangan Cina melakukan konvergensi Standar Akuntansi Cina dan IFRS tahun
  • 2006 ,FASB dan IASB menandatangi Memorandum Pemahaman yang menjadi tonggak sejarah yang harus diraih kedua badan tersebut agar dapat menunjukkan kepada SEC dan Komisi Uni Eropa level konvergensi yang dapat diterima antar GAAP AS dan IFRS.
  • 2006 ,IASB menerbitkan laporan tentang hubungan kerjanya dengan penyusun standar akuntansi lainnya.
  • 2006 ,Uni Eropa mengeluarkan laporan Pedoman Audit menurut Undang-undang menggantikan Pedoman Kedelapan.
  • 2007 ,SEC mengajukan penghapusan persyaratan rekonsiliasi bagi perusahaan-perusahaan yang menggunakan IFRS.
IKHTISAR ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI
International Accounting Standards Board (IASB)
International Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya bernama IASC, merupakan badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan pada 1973 oleh organisasi akuntansi prodesional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada tahun 2001. Sebelum direstrukturisasi, IASC mengeluarkan 41 Standar Akuntansi Internasional (IAS) dan Kerangka Kerja dalam Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan. IASB memiliki tujuan sebagai berikut :
  1. Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
  2. Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
  3. Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
  4. Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.
Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO
IASB (sebagaimana pendahulunya IASC) selama ini tengah berjuang mengembangkan standar akuntansi yang akan diterima oleh regulator sekuritas di seluruh dunia. Sebagai bagian dari usaha ini, IASC mengadopsi rencana kerja untuk menghasilkan suatu inti yang komprehensif dari standar-standar berkualitas. Pada juli 1995, Komite Teknis IOSCO menyatakan persetujuannya akan rencana kerja yang telah disusun. Standar inti pun akhirnya lengkap dengan adanya persetujuan dari IAS 39 pada Desember 1998. Tinjauan ulang IOSCO akan standar inti dimulai tahun 1999, dan pada tahun 2000 IOSCO mengesahkan penggunaan standar IASC pendataan dan penawaran lintas batas.
Struktur IASB Baru
IASB telah direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di tahun 2001. Kepengerusan IASB setelah diubah antara lain:
  • Dewan Pengawas
IASB memiliki 22 pengawas: enam dari Maerika Utara, enam dari Amerika Utara, enam dari Eropa, enam dari wilayah Asia/Pasifik, dan empat dari wilayah lainnya.
  • Badan Pengurus IASB
Badan ini membangun dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi keuadalam dalam berbisnis.
  • Dewan Penasihat Standar
Dewan Penasihat Standar, yang anggotanya ditunjuk oleh pengawas. Tanggung jawab yang dilakukan adalah memberikan nasihat pada badan pengurus mengenai agenda dan prioritasnya, memberikan informasi pada badan pengurus mengenai gambaran kepengurusan dan individu yang ada dalam dewan ini dalam kegiatan-kegiatan pembuatan standar utama, dan memberikan nasihat lainnya kepada badan pengurus dan pengawas.
  • International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)
IFRIC menginterpretasi penggunaan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Laporan Keuangan Internasional dan memberikan arahan interpretasi naskah dan meninjau komentar publik mengenai naskah tersebut, serta mendapatkan persetujuan dari badan pengurus untuk menyetujui interprestasinya.
IASB mengikuti proses yang diperlukan dalam penyusunan standar akuntansi. Setiap standar, IASB biasanya menerbitkan naskah diskusi yang berisi persyaratan-persyaratan yang mungkin diajukan dalam pembuatan standar, serta berisi argument-argumen yang mendukung dan menentang setiap standar.
Pengakuan dan Dukungan bagi IASB
IFRS kini diterima secara luas di seluruh dunia. Standar tersebut digunakan oleh banyak negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di Negara yang bersangkutan atau diadopsi secara keseluruhan, diterima oleh banyak bursa saham dan regulator yang memperbolehkan perusahaan asing dan dalam negeri untuk mengajukan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan IFRS, dan diakui oleh EC dan badan internasional lainnya.
Respon U.S. Securities and Exchange Commission terhadap IFRS
Selama tahun 1990-an, Securities and Exchange Commission (SEC) berada di bawah tekanan yang main kuat untuk membuat pasar saham AS lebih bisa diakses oleh para penerbit efek non-Amerika. Saat itu, SEC memberikan dukungan dalam laporan keuangan yang digunakan dalam pelaporan keuangan lintas batas. Namun, SECmenyatakan bahwa tiga syarat yang harus dipenuhi agar standar IASB dapat diterima :
  1. Standar tersebut harus berisi susunan inti yang terdiri atas prinsip-prinsip akuntansi yang menyeluruh dan dapat diterima secara luas.
  2. Standar tersebut harus berkualitas tinggi-standar tersebut harus dapat menunjukkan comparability dan transparansi, dan standar tersebut harus tersedia untuk pengunkapan penuh.
  3. Standar tersebut harus diterapkan dan diinterprestasikan secara teliti.
Kemudian pejabat-pejabat senior SEC menunjukkan bahwa jika IASB dan FASB membuat cukup kemajuan dalam menggabungkan standar mereka, dan jika kemajuan yang cukup telah dibuat dalam menciptakan prasarana untuk proses interpretasi dan penguatan standar akuntansi, SEC akan mempertimbangkan untuk mengijinkan anggota asing untuk berbisnis di Amerika Serikat dengan menggunakan IFRS tanpa harus melakukan rekonsiliasi dangan GAAP Amerika Serikat.
UNI EROPA
Salah satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, uni Eropa telah memperkenalkan instruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk :
  1. Meningkatkan modal untuk basis Uni Eropa.
  2. Menetapkan kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas dan derivative.
  3. Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Komite Eropa kemudian menyusun program besar penyelarasan hukum perusahaan segera setelah komite ini dibentuk. Pedoman Komite Eropa kini menaungi seluruh aspek hukum perusahaan. sebagian pedoman memiliki hubungan langsung dengan akuntansi. Banyak pengamat menganggap Pedoma Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan sebagai pedoman yang terpenting jika dilihat dari segi sejarah dan isinya.
Pedoman Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan
Pedoman Uni Eropa Keempat, yang dikeluarkan tahun 1978, merupakan susunan aturan akuntansi yang paling luas dan paling mencakuo segala hal dalam kerangka kerja Uni Eropa. Baik perusahaan negeri maupun swasta di atas kriteria ukuran minimum tertentu haruslah penuh.
Pedoman Ketujuh, yang dikeluarkan tahun 1983, membahas masalah laporan keuanagan Konsolidasi. Saat itu, laporan keuangan konsolidasi merupakan pengecualian. Laporan tersebut tadinya merupakan norma-norma di Irlandia, Belanda, dan Inggris, dan Jerman yang menuntut konsolidasi anak perusahaan Jerman.
Pedoman Kedelapan, yang dikeluarkan tahun 1984, menyentuh beragam aspek kualifikasi orang berwenang dan professional untuk melakukan audit yang secara hukum dibutuhkan (statutory). Intinya, pedoman ini menerapkan kualifikasi minimum bagi auditor. Kualifikasi ini menuntut audtor yang berpendidikan dan terlatih serta independen.
Sudahkah Penyelarasan Yang dilakukan Uni Eropa Berhasil ?
Pedoman keempat dan ketujuh memiliki dampak yang drmatis terhadap pelaporan keuangan di seluruh Uni Eropa, yang membawa akuntansi disemua negara anggotanya menuju level yang baik dan seragam. Uni Eropa menyelaraskan penyampaian akun laba dan rugi da neraca serta menambahkan informasi tambahan minimum, terutama pengungkapan dampak peraturan pajak terhadap hasil yang dilaporkan.Hal ini mempercepat perkembangan akuntansi di negara – negara Uni Eropa dan juga mempengaruhi akuntansi di negara tetangga yang bukan anggota Uni Eropa.

KESIMPULAN
          Berdasarkan hasil dari pembahasan diatas dapat disimpulkan, konvergensi internasional saat ini tengah menjadi perbincangan hangat di dunia internasional. Harmonisasi standar akuntansi setiap negara melalui IFRS menghasilkan kesalarasan pemahaman laporan keuangan dengan skala internasional. Banyak manfaat dan keuntungan dari penerapan IFRS di suatu negara, meskipun ada hambatan-hambatan dalam masa transasisi adopsi IFRS. IFRS tidak hanya menjadi standar akuntansi acuan di dunia internasional, namun menjadi pedoman dalam menyusun standar audit yang nantinya dapat berskala internasional pula.

DAFTAR PUSTAKA




Sabtu, 15 April 2017

AKUNTANSI INTERNASIONAL: TRANSLASI MATA UANG ASING



PENDAHULUAN
            Banyak permasalahan yang berhubungan dengan translasi mata uang asing muncul dari fakta bahwa nilai relatif mata uang asing hampir tidak pernah stabil. Tingkat variabelitas nilai tukar, dikombinasikan dengan perbedaan antara metode translasi mata uang asing dan penanganan terhadap translasi mata uang asing keuntungan dan kerugian, semakin mempersulit untuk dapat membandingkan hasil suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya, ataupun perbandingan dalam suatu perusahaan dari periode satu dengan periode lainnya.
            Mata uang perdangangan negara-negara utama dibeli atau dijual pada pasar global. Peserta pasar termasuk bank dan peraturan keuangannya lainnya, perusahaan bisnis, individu, dan pedagang internasional dihubungkan oleh jaringan komunikasi modern. Transaksi mata uang asing bisa terjadi di pasar spot, forward, dan swap/ neraca hasil transalasi mata uang  asing dilakukan baik dengan translasi langsung ataupun tidak langsung.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Translasi
            Translasi adalah proses pernyataan informasi laporan keuangan dari satu mata uang ke mata uang lain. Isu kurs dikombinasikan dengan berbagai metode translasi yang dapat digunakan membuat perbandingan hasil-hasil laporan keuangan dari satu perusahaan ke perusahaan lain menjadi hal yang sulit.
            Transaksi mata uang asing bisa terjadi langsung di pasar spot, forward atau dipasar swap. Pembelian/penjualan mata uang asing ditempatnya normal harus segera disampaikan yaitu, dua hari kerja.

PEMBAHASAN
EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi di bawah yang dapat digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik, antara lain :
1. Kurs saat ini, adalah kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
2. Kurs historis, adalah translasi mata uang yang berlaku saat aset dengan mata uang asing pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul
3. Kurs rata-rata, adalah nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini. Oleh karena itu kurs ini hanya erupakan variasi pada kurs historis atau saat itu.
            Penggunaan kurs historis menjaga laporan keuangan dari keuntungan atau kerugian translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan atau penurunan padanannya dolar pada neraca mata uang asing berkaitan dengan fluktuasi dalam nilai tukar mata uang asing di antara periode pelaporan. Lalu, penggunaan kurs saat ini menimbulkan keunutngan atau kerugian.
Terdapat 2 tipe penyusuaian transalasi:
1.      Gains and losses settled transactions (keuntungan dan kerugian pada transaksi labil), muncul walaupun nilai tukar pada pembukuan transaksi awal berbeda dengan tingkat pada pencapaian.
2.      Gains or losses unsettled transactions (keuntungan dan kerugian pada transaksi tidak stabil), muncul saat laporan keuangan dipersiapkan sebelum transaksi disetujui.

Transaksi mata uang asing
            Transaksi mata uang asing akan muncul saat perusahaan membeli atau menjual produk yang pembayarannya menggunakan mata uang asing atau juga saat pinjam-meminjam dengan mata uang asing.
            Transaksi mata uang asing mungkin menggunakan sat mata uang akaan tetapi dihitung dengan mata uang lain. Mata uang fungsional suatu perusahaan adalah mata uang utama yang digunakan untuk menjalankan bisnis, menghasilkan, dan menghabiskan kas. Berikut di bawah ini kriteria mata uang fungsional.
Faktor Ekonomi
Mata uang lokal sebagai mata uang fungsional
Mata uang induk perusahaan sebagai mata uang fungsional
Arus kas
Menggunakan mata uang local dan tidak berpengaruh terhadap arus kas
Berpengaruh secara langsung terhadap arus kas dan dikembalikan ke induk perusahaan
Harga jual
Sangat tidak peduli terhadap nilai tukar dan diatur oleh kompetisi local
Responsive terhadap perubahan nilai tukar dan dilakukan oleh kompetisi internasional
Harga pasar
Kebayakan pada negara adidaya dan menggunakan mata uang local
Kebayakan pada negara induk dan mengunakan maya uang negara induk
Anggaran biaya
Sering terjadi pada daerah local
Sangat berkaitan dengan faktor produktif yang diberikan dari induk perusahaan
Keuangan
Menggunakan mata uang local dan dilayani oleh operasional local.
Diberikan oleh induk perushaan / bergantumg pada induk perusahaan agar memenuhi kewajiban jangka panjang
Internal perusahaan
Jarang, tidak ekstensif
Sering kali dan transaksi yang ekstentif

Perspektif transaksi tunggal
            Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
Perspektif transaksi ganda
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang krona mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.

TRANSLASI MATA UANG ASING
Metode translasi mata uang asing dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe :
1.      Metode nilai tukar tunggal, untuk mengembalikan neraca asing ke dalam padanannya mata uang domestik.
2.      Metode nilai tukar mata uang ganda.

Metode Nilai Tukar Tunggal
            Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat itu, terhadap semua saham dan utang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui. Berikut dibawah ini ringkasan cara spesifik untuk neraca item.
            Pada metodetunggal, laporan keuangan operasional asing (yang dilihat oleh induk perusahaan sebagai satu kesatuan otonom) memiliki laporan domisili tersendiri: keadaan mata uang lokal dimana anak perusahaan berbisnis.

Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata uang asingnya.
1.      Metode Current-Noncurrent, aset lancar yang dimiliki anak perusahaan saat itu ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini. Aset dan kewajiban noncurrent ditranslasikan pada kurs historis. Item laporan laba rugi ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode yang dilaporkan.
2.      Metode Moneter-Nonmoneter, menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Aset dan kewajiban moneter ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item nonmoneter ditranslasikan dalam kurs historis. Oleh karena item moneter dimasukkan dalam kas, penggunaan kurs saat ini untuk translasi mata uang asing, item tersebut menghasilkan padanannya mata uang domstik yang merefleksikan nilai yang dapat dicapai atau nilai penyelesaian. Metode ini juga bergantung pada skema klasifikasi untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai.
3.      Metode kurs sementara, dengan metode ini translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihitung; hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja atau dengan kata lain translasi mata uang asing disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut, tetapi bukan penilaian aktual. Pada metode ini,item moneter seperti kas, piutang , dan utang ditranslasikan dalam kurs saat itu. Item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjaga dasar perhitungan awal. Metode ini memberikan banyak keuntungan dan kerugian.

Kurs Saat Ini yang Sesuai
            Nilai tukar mata uang asing yang sesuai harus merefleksikan realitas bisnis dan ekoomi sedalam mungkin. Nilai tukar pasar bebas untuk transaksi spot di negara di mana akun yang ditranslasikan berasal, merupakan nilai tukar yang sesuai untuk menghitung nilai transaksi pada saat itu. terkadang sebuah negara mengaplikasikan nilai tukar berbeda terhadap transaksi yang berbeda. Dalam situasi seperti itu, kita harus memilih salah satu diantara nilai tukar yang ada. Beberaapa kemungkinan berikut ini yang disarankan antara lain:
1.      Nilai tukar pembagian dividen,
2.      Nilai tukar pasar-bebas, dan
3.      Nilai tukar penalty atau preference teraplikasi, seperti yang diasosiasika dengan impo dan ekspor.

Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
Dibawah ini adalah keuntugan atau kerugian yan terjadi pada Translasi Mata Uang Asing:
1.      Penangguhan, meniadakan penyesuaian translasi mata uang asing pada pencatatan lancar biasanya dianjurkan karena penyesuian tersebut merupakan hasil dari proses penyajian ulang. Perubahan pada mata uang domestik padanannya pada aset bersin anak perusahaan tidak akan diakui dan tidak memiliki efek pada arus kas mata uang loka yang dijalankan oleh asing.

2.      Penangguhan dan Amortisasi, beberapa perusahaan menangguhkan keuntungan dan kerugian serta amortisasi penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca terkait. Di sini, translasi mat uang asing keuntungan dan kerugian yang berhubungan dengan utang akan ditangguhkan dan diamortisasi terhadap masa penggunaan aset, berarti, ianggap sebagai laba dengan cara yang sesuai dengan beban depresiasinya.

3.      Penangguhan Sebagian, pilihan ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan dan kerugian hasil translasi mata uang asing adalah dengan mengakui kerugian segera saat terjadinya, akan tetapi mengakui keuntungan hanya jika terealisasi saja.

4.      Tidak Ada Penangguhan, pilihan laporan akhir yang dilakukan oleh banyak perusahaan di seluruh dunia adalah untuk mengenali secara cepat mengenai keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dalam laporan laba-rugi. Pilihan ini memandang segala tipe penangguhan adalah palsu dan salah.

PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING
1.      Pra-1965, sebelum tahun 1965 praktik translasi mata uang asing pada banyak perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin. Pernyataan tersebut mengadvokasi metode current-noncurrent.

2.      1965-1975, ARB No.43 memperbolehkan beberapa pengecualian khusus dalam metode current-noncurrent. Translasi mata uang asing seluruh pembayaran an penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini tersebut diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No.6 dikeluarkan pada tahun 1965. Perubahan tersebut memberikan pilihan bagi perusahaan dalam ARB No.43.

3.      1975-1981, Untuk mengakhiri perbedaan metode pada standar translasi mata uang asing sebelumya, FASB mengeluarkan FAS No.8 pada tahun 1975. Pernyataan ini secara signifikan mengubah praktik perusahaan asing ASdalam memasukkan GAAP AS dengan menerima metode translasi mata uang asing kurs sementara.

4.      1981-sekarang, Pada bulan mei 1978, FASB mengundang komentar masyarakat tentang 12 keputusan pertamanya. Kebanyakan 200 surat yang diterima berhubungan dengan FAS No.8, meminta untuk mengubahnya.

GAMBARAN STANDAR NO.52/STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL 21
FAS No.52 dan Versi baru IAS 21 bertujuan untuk :
1.      Menampilkan, dalam laporan gabungan, hasil keuangan dan keterhubungan dihitung dengan mata uang primer yang dikonsolidasikan antara laporan induk dan anak perusahaan bisnis (dengan mata uang fungsional).
2.      Menyediakan informasi yang secara umum kompatibel dengan efek ekonomi yang diharapkan pada perubahan nilai tukar pada ekuitas dan arus kas perusahaan.

Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
            Jika mata uang fungsional adalah mata uang asing yang tercatat dan dimasukkan, maka laporan keuangannya ditranslasikan ke dalam dolar menggunakan metode kurs saat ini.
Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
            Saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional asing gabungan, laporan keuangan mata uang asing tersebut akan dihitung terhadap dolar menggunakan metode kurs sementara.
Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
            Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuanna dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang lokal ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.

PERMASALAHAN PERHITUNGAN
Permasalahan Perhitungan yang terjadi pada Translasi mata uang asing diantaranya:
1.      Prespektif Laporan
2.      Harga Perolehan
3.      Laba Terkelola

TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI
            Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya aset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya mata uang domestik jauh dibawah nilai aslinya. Pada saat yang bersamaan laba yang ditranslasikan akan lebih besar karena berhubungan dengan depresiasi biaya. Metode kurs sementara memeiliki batasan tersendiri, yaitu : Translasi mata uang asing pada kurs historis akan bernilai hanya jika tingkat inflasi antara negara tempat anak perusahaan dan negara induk perusahaan berkorelasi negatif dengan nilai tukar.


KESIMPULAN
            Banyak perusahaan didunia dengan kegiatan operasional luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada para pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global. Untuk memenuhi hal tersebut, laporan keuangan mata uang asing dilaporkan lagi terhadap mata uang yang digunakan laporan induk perusahaan. Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut translasi mata uang asing.

DAFTAR PUSTAKA