PENDAHULUAN
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang
posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan
ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas
penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan biasanya menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi ; aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian serta arus kas. Informasi tersebut beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas pada masa depan khusunya dalam hal waktu dan kepastian yang diperoleh kas dan setara kas. Agar hal tersebut dapat dicapai maka diperlukan suatu pengungkapan yang jelas mengenai data akuntansi dan informasi lainnya yang relevan. Misalnya kepada siapa informasi keuangan disajikan, apa yang perlu diungkapkann tujuan pengungkapan dan bagaimana informasi tersebut diungkapkan merupakan bagian penting dalam pelaporan keuangan.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan biasanya menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi ; aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian serta arus kas. Informasi tersebut beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas pada masa depan khusunya dalam hal waktu dan kepastian yang diperoleh kas dan setara kas. Agar hal tersebut dapat dicapai maka diperlukan suatu pengungkapan yang jelas mengenai data akuntansi dan informasi lainnya yang relevan. Misalnya kepada siapa informasi keuangan disajikan, apa yang perlu diungkapkann tujuan pengungkapan dan bagaimana informasi tersebut diungkapkan merupakan bagian penting dalam pelaporan keuangan.
Perkembangan sistem pengungkapan hampir serupa dengan
perkembangan sistem akuntansi. Pengembangan pengungkapan mengacu pada
pengembangan pengungkapan finansial dan non-finansial yang ada dalam laporan
keuangan sedangkan pengembangan akuntansi mengacu pada pengembangan
standar-standar dan kegiatan akunting. Standar dan praktik pengungkapan
dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, undang-undang, berhubungan dengan
politik dan ekonomi, tingkat perkembangan ekonomi, pendidikan, budaya, dan
faktor-faktor lainnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Disclosure/Pengungkapan
Pengungkapan laporan
keuangan dalam arti luas berarti penyampaian (release) informasi.
Sedangkan menurut para akuntansi memberi pengertian secara terbatas yaitu
penyampaian informasi keunagan tentang suatu perusahaan di dalam laporan
keuangan biasanya laporan tahunan.
Pengungkapan (disclosure)
didefinisikan sebagai penyediaan sejumlah informasi yang dibutuhkan untuk
pengoperasian secara optimal pasar modal yang efisien. Hendikson, Breda,
(1992) dalamWidiastuti, (2002). Evan, membatasi pengertian pengungkapan hanya
padahal-hal yang menyangkut pelaporan keuangan.Pernyataan manajemen dalam surat
kabar atau media masa lain serta informasi diluar
lingkup pelaporan keuangan tidak masuk dalam pengertian pengungkapan.
PEMBAHASAN
Pengungkapan Laporan Keuangan
Pengungkapan Laporan Keuangan meliputi beberapa hal yang meliputi:
1.
Untuk
siapa informasi diungkapkan
Kerangka
konseptual telah menetapkan bahwa investor dan kreditor merupakan pihak yang
dituju oleh pelaporan keuangan sehingga pengungkapan ditujukan terutama untuk
mereka. Pengungkapan menuntut lebih dari sekedar pelaporan keuangan tetapi
meliputi pula penyampaian informasi kualitatif dan non kualitatif.
2.
Tujuan
Pengungkapan
Tujuan pengungkapan adalah
menyajikan informasi yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan pelaporan
keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang mempunyai kepentingan
berbeda-beda. Hal yang berkaitan dengan masalah seberapa banyak informasi yang
harus diungkap disebut dengan tingkat pengungkapan (level disclosure).
Evan, dalam Suwardjono, (2005) mengidentifikasi tiga konsep pengungkapan adalah
pengungkapan yang memadai (adequacy), wajar (fair) dan lengkap (full).
3.
Keluasan
dan Kerincian Pengungkapan
Pengungkapan
yang memadai menyiratkan jumlah pengungkapan minimum yang harus dipenuhi sesuai
dengan tujuan pembuatan laporan keuangan yang tidak menyesatkan untuk
pengambilan keputusan yang diarah. Pengungkapan yang wajar menyiratkan suatu
tujuan etika yaitu memberikan perlakuan yang sama kepada semua calon pembaca.
Pengungkapan lengkap menyiratkan penyajian seluruh informasi yang relevan.
4.
Cara
dan waktu mengungkapkan informasi
Penyampaian informasi selain
disampaikan melalui laporan keuangan dapat juga disampaikan melalui media lain
dalam bentuk financial maupun non finansial. Informasi yang bersifat financial
dapat mengambil bentuk laporan tahunan, prospektus, laporan analisis dan
sejenisnya. Sedangkan yang bersifat non financial antaralain jumpa pers tentang
produk baru, rencana perluasan, rencana peningkatan kesejahteraan karyawan dan
sebagainya (FASB, SFAC No.5, par 7 dalam Sutomo, (2004)). Mengingat pentingnya
pelaporan keuangan tersebut dan agar pelaporan keuangan dapat diinterpretasikan
secara tepat, mudah dipahami, dan tidak menyesatkan pihak-pihak yang
berkepentingan maka pelaporan keuangan tersebut harus disusun sesuai standar
yang berlaku. Alasan yang mendasari perlunya praktik pengungkapan pelaporan
keuangan oleh manajemen kepada pemilik adalah hubungan antara principal dengan agent.
Jenis-Jenis Discloure /
Pengungkapan Laporan Keuangan
Pengungkapan laporan
keuangan dapat dilakukan dalam bentuk penjelasan mengenai kebijakan akuntansi
yang ditempuh, kontijensi, metode persediaan, jumlah saham yang beredar dan
ukuran alternatif, misalnya pos-pos yang dicatat berdasarkan historical cost. Adapun
jenis pengungkapan yang digunakan perusahaan untuk memberikan informasi kepada
stakeholders berupa :
1. Pengungkapan Wajib
(Mandatory Disclosure)
Pengungkapan ini
merupakan pengungkapan informasi yang diharuskan oleh peraturan yang berlaku,
dalam hal ini peraturan dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam),
namun sebelum dikeluarkan keputusan Ketua Bapepam Nomor 38/PM/1996 tanggal 17
Januari 1996 mengenai laporan tahunan bahwa yang dimaksud dengan pengungkapan
wajib adalah meliputi semua pengungkapan informasi dalam laporan keuangan.
2.
Pengungkapan Sa
Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan informasi yang
dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang
berlaku atau pengungkapan melebihi yang diwajibkan. Perusahaan akan melakukan
pengungkapan melebihi kewajiban pengungkapan minimal jika mereka merasa
pengungkapan semacam itu akan menurunkan biaya modalnya atau jika mereka tidak
ingin ketinggalan praktik-praktik pengungkapan yang kompetitif. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan
akan mengungkapkan lebih sedikit apabila mereka merasa pengungkapan keuangan
akan menampakkan rahasia kepada pesaing atau menampakkan sisi buruk perusahaan
di depan berbagai pihak.
Dengan adanya pengungkapan sukarela ini maka upaya untuk
berkomunikasi secara efektif dengan pembaca-pembaca asing, karena tidak adanya
standar akuntansi di pelaporan yang diterima secara internasional.
Tujuan dan Manfaat dari disclosure /
pengungkapan laporan keuangan
1. Tujuan
Perusahaan besar umumnya menjadi sorotan banyak pihak,
baik dari masyarakat secara umum maupun pemerintah, perusahaan dengan ukuran
yang lebih besar relatif lebih diawasi oleh lembaga-lembaga pemerintah,
sehingga mereka berupaya menyajikan pengungkapan yang lebih baik untuk dapat meminimalisasi
tekanan-tekanan pemerintah. Oleh karena itu, perusahaan besar tersebut dituntut
untuk mengungkapkan informasi yang lebih banyak daripada perusahaan kecil.
Informasi itu sekaligus menjadi bahan untuk keperluan pengungkapan
informasi kepada pihak eksternal, sehingga tidak perlu ada tambahan biaya yang
besar untuk dapat melakukan pengungkapan dengan lebih lengkap.
Perusahaan besar berkemungkinan memperoleh keuntungan-keuntungan dengan
mengungkapkan informasi yang memadai dalam laporan tahunan, misalnya kemudahan
untuk memasarkan saham dan kemudahan memperoleh dana dari pasar modal.
Sedangkan perusahaan kecil umumnya sulit untuk mendapatkan dana dari pasar
modal, mengingat pembatasan ukuran aset bila terjun ke bursa, sehingga
perusahaan kecil tidak dapat menikmati keuntungan dari pengungkapan informasi
yang memadai.
Adapun yang menjadi tujuan dari pengungkapan dinyatakan sebagai berikut:
1. Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan memberikan
pengukuran yang relevan atas hal-hal tersebut di luar pengukuran yang digunakan
dalam laporan keuangan.
2.
Untuk menguraikan
hal-hal yang diakui dan untuk memberikan pengukuran yang bermanfaat.
3.
Untuk memberikan
informasi yang akan membantu investor dan kreditor menilai resiko dan potensial
dari hal-hal yang diakui dan tidak diakui.
4.
Untuk memberikan
informasi penting yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk
melakukan perbandingan dalam satu tahun dan diantara beberapa tahun.
5.
Untuk memberikan
informasi mengenai arus kas atau keluar dari masa depan.
6.
Untuk membantu para
investor menilai pengembalian dari investasi mereka.
2. Manfaat
Tujuan dari pengungkapan oleh perusahaan bermanfaat untuk beberapa
kepentingan yaitu oleh perusahaan pencari laba (profit making interpreise)
berdasarkan pada tiga kategori kepentingan yaitu kepentingan perusahaan,
kepentingan investor, dan kepentingan nasional. Adapun penjelasannya sebagai
berikut :
1. Manfaat bagi kepentingan perusahaan
adalah dapat diperoleh biaya modal yang lebih rendah yang berkaitan dengan
berkurangnya resiko informasi bagi investor dan kreditur. Dengan demikian
investor dan kreditor bersedia membeli sekuritas dengan harga tinggi, akibat
dari harga sekuritas yang tinggi tersebut biaya modal perusahaan menjadi
rendah.
2. Bagi investor pengungkapan bermanfaat
untuk mengurangi resiko informasi berupa pengurangan kesalahan pembuatan
keputusan investasi. Sehingga investor menjadi lebih percaya kepada perusahaan
yang memberikan pengungkapan secara lengkap, akibatnya sekuritas perusahaan
menjadi lebih menarik bagi banyak investor dan harganya akan naik.
3. Bagi kepentingan Nasional, yaitu
berupa adanya biaya modal perusahaan yang rendah dan berkurangnya risiko
informasi yang dihadapi investor. Dengan diperolehnya biaya modal yang lebih
rendah oleh perusahaan, pertumbuhan ekonomi dapat meningkat, kesempatan kerja
meluas, dan pada akhirnya standar kehidupan secara nasional akan meningkat
pula. Dengan berkurangnya resiko informasi yang dihadapi investor, pasar modal
menjadi likuid. Likuiditas pasar modal ini diperlukan oleh perekonomian
nasional karena dapat membantu alokasi modal secara efektif.
PRAKTIK PELAPORAN DAN
PENGUNGKAPAN
Pengungkapan Informasi Yang Melihat Masa
Depan
Pengungkapan informasi yang meelihat
masa depan dianggap sangat relevan dalam pasar ekuitas di seluruh dunia.
Sebagai contoh adalah Bursa
Efek Tokyo TSE “meminta” kepada manajemen perusahaan yang tercatat untuk
menyediakan ramalan penjualan, laba dan deviden dalam pengumuman pers tahunan
dan semesteran yang dilakukan.
Di sini
dipergunakan istilah ‘Informasi yang melihat masa depan” yang mencakup;
1. Ramalan pendapatn,laba(rugi), laba (rugi)
per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos keuangan lainnya;
2. Informasi prospektif mengeanai kinerja
atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan
dengan proyeksi pos, periode fiscal, dan proyeksi jumlah
3. laporan rencana manajemen dan tujuan
operasi di masa depan.
Pengungkapan Segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai
hasil operasi dan keuangan segmen industri dan segmen
geografi perusahaan tergolong signifikan dan semakin meningkat. Sebagai contoh,
para analis keuangan di Amerika Serikat secara konsisten telah meminta data
laporan keuangan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih
detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS)
juga membahas pelaporan segmen yang sangat detail, sebagaimana juga standar
akuntansi di banyak negara yang lain. Pemisahan menurut lini usaha dan area
geografis akan membantu memepertimbangan yang lebih terinformasi mengenai
perusahaan secara keseluruhan.
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Pelaporan tanggung jawab social mengacu pada pengukuran
dan komunikasi informasi mengenai pengaruh suatu perusahaan terhadap
kesejahteraan karyawannya, masyarakat setempat dan lingkungan. Hal ini
mencerminkan kepercayaan bahwa perusahaan berutang kepada para pihak yang
berkepentingan dalam bentuk laporan akuntansi tahunan mengenai kinerja sosial
dan lingkungannya, seperti halnya informasi keuangan yang diberikan kepada para
pemegang saham.
Pengungkapan Khusus Bagi Para
Pengguna Laporan Keuangan Nondomestik Dan Prinsip Akuntansi Yang Digunakan
Laporan tahunan dapat
berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna laporan keuangan
nondomestic. Pengungkapan yang dimaksud seperti:
1. “Penyajian ulang untuk kenyamanan” informasi keuangan ke dalam
mata uang nondomestik;
2. Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas
menurut kelompok kedua standar akuntansi;
3. Atau set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai
dengan kelompok kedua prinsip akuntansi; dan pembahasan mengenai perbedaan
antara prinsip akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan utama dan
beberapa set prinsip akuntansi yang lain.
Pengungkapan Pengelolaan Perusahaan
Tata kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat
internal yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah
perusahaan-tanggung jawab, akuntabilitas dan hubungan di antara para pemegang
saham, anggota dewan dan para manajer yang dirancang untuk mencapai tujuan
perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain meliputi hak dan
perlakuan kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan
transparansi dan peranan pihak-pihak yang berkepentingan. Amerika Serikat,
Inggris, dan Australia merupakan contoh dari sejumlah negara yang mengharuskan
perusahaan-perusahaan yang tercatat sahamnya untuk membuat pengungkapan tata
kelola perusahaan secara khusus dalam laporan tahunannya.
Pengungkapan Dan Pelaporan Bisnis Di Internet
Web memungkinkan penyebarluasan informasi secara
interaktif melalui cara yang tidak mungkin bila dilakukan dalam bentuk cetakan.
Perdagangan surat berharga dengan menggunakan internet telah meningkatkan
permintaan terhadap pelaporan usaha dan keuangan berbasis web. Investor perorangan
semakin menggunakan web untuk melakukan transaksi perdagangan dan membuat
keputusan investasi, dan menggunakan web sebagai sumber informasi yang penting.
Suatu perkembangan penting yang akan memfasilitasi
pelaporan usaha berbasis web adalah Bahasa Pelaporan Usaha wXtensible
(eXtensible Business Reporting Language-XBRL). XBRL merupakan tahap awal
revolusi pelaporan keuangan. Bahasa computer ini dibangun ke dalam hamper
seluruh software untuk pelaporan akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di
masa depan, dan kebanyakan pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana
mengolahnya segingga secara langsung dapat menikmati manfaatnya.
Pengungkapan Laporan Tahunan Di
Negara-Negara Dengan Pasar Baru Muncul
Pengungkapan laporan tahunan di Negara-negara pasar
berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan
pelaporan perusahaan di Negara-negara maju. Sebagai contoh, pengungkapan yang
tidak cukup dan yang menyesatkan dan perlindungan konsumen yang terabaikan
disebut-sebut sebagai penyebab krisis keuangan Asia Timur tahun 1997.
Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar
berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan
di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak
internal seperti kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaan,
dan secara umum tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan
pengungkapan publik ysng kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan dengan
perekonomian yang lebih maju.
Sebuah studi tahun 1990-an memberikan beberapa jenis
bukti yang mendukung pandangan bahwa tingkat pengungkapan dan kualitas lebih
rendah di negara-negara pasar berkembang dibandingkan dengan negara-negara
maju.
IMPLIKASI BAGI
PARA PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN PARA MANAJER
Para pengguna laporan keuangan harusnya dapat menduga
perbedaan yang besar dalam tingkat pengungkapan dan praktik pelaporan keuangan.
Meskipun para manajer dari banyak perusahaan terusmenerus sangat dipengaruhi
oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan
wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di
negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus
mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat
memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka.
KESIMPULAN
Pengungkapan laporan keuangan dalam arti luas berarti penyampaian (release)
informasi. Sedangkan menurut para akuntansi memberi pengertian secara terbatas
yaitu penyampaian informasi keunagan tentang suatu perusahaan di dalam laporan
keuangan biasanya laporan tahunan
Informasi itu sekaligus menjadi bahan untuk keperluan pengungkapan
informasi kepada pihak eksternal, sehingga tidak perlu ada tambahan biaya yang
besar untuk dapat melakukan pengungkapan dengan lebih lengkap.
Pengungkapan wajib (mandatory disclosure) informasi yang diharuskan
oleh peraturan yang berlaku, dalam hal ini peraturan dikeluarkan oleh Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Sedangkan pengungkapan sukarela adalah
pengungkapan informasi yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa
diharuskan oleh peraturan yang berlaku atau pengungkapan melebihi yang
diwajibkan..
Perusahaan akan melakukan pengungkapan melebihi kewajiban pengungkapan
minimal jika mereka merasa pengungkapan semacam itu akan menurunkan biaya
modalnya atau jika mereka tidak ingin ketinggalan praktik-praktik pengungkapan
yang kompetitif. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan akan mengungkapkan lebih
sedikit apabila mereka merasa pengungkapan keuangan akan menampakkan rahasia
kepada pesaing atau menampakkan sisi buruk perusahaan di depan berbagai pihak
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar