Sabtu, 15 April 2017

AKUNTANSI INTERNASIONAL: TRANSLASI MATA UANG ASING



PENDAHULUAN
            Banyak permasalahan yang berhubungan dengan translasi mata uang asing muncul dari fakta bahwa nilai relatif mata uang asing hampir tidak pernah stabil. Tingkat variabelitas nilai tukar, dikombinasikan dengan perbedaan antara metode translasi mata uang asing dan penanganan terhadap translasi mata uang asing keuntungan dan kerugian, semakin mempersulit untuk dapat membandingkan hasil suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya, ataupun perbandingan dalam suatu perusahaan dari periode satu dengan periode lainnya.
            Mata uang perdangangan negara-negara utama dibeli atau dijual pada pasar global. Peserta pasar termasuk bank dan peraturan keuangannya lainnya, perusahaan bisnis, individu, dan pedagang internasional dihubungkan oleh jaringan komunikasi modern. Transaksi mata uang asing bisa terjadi di pasar spot, forward, dan swap/ neraca hasil transalasi mata uang  asing dilakukan baik dengan translasi langsung ataupun tidak langsung.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Translasi
            Translasi adalah proses pernyataan informasi laporan keuangan dari satu mata uang ke mata uang lain. Isu kurs dikombinasikan dengan berbagai metode translasi yang dapat digunakan membuat perbandingan hasil-hasil laporan keuangan dari satu perusahaan ke perusahaan lain menjadi hal yang sulit.
            Transaksi mata uang asing bisa terjadi langsung di pasar spot, forward atau dipasar swap. Pembelian/penjualan mata uang asing ditempatnya normal harus segera disampaikan yaitu, dua hari kerja.

PEMBAHASAN
EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi di bawah yang dapat digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik, antara lain :
1. Kurs saat ini, adalah kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
2. Kurs historis, adalah translasi mata uang yang berlaku saat aset dengan mata uang asing pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul
3. Kurs rata-rata, adalah nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini. Oleh karena itu kurs ini hanya erupakan variasi pada kurs historis atau saat itu.
            Penggunaan kurs historis menjaga laporan keuangan dari keuntungan atau kerugian translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan atau penurunan padanannya dolar pada neraca mata uang asing berkaitan dengan fluktuasi dalam nilai tukar mata uang asing di antara periode pelaporan. Lalu, penggunaan kurs saat ini menimbulkan keunutngan atau kerugian.
Terdapat 2 tipe penyusuaian transalasi:
1.      Gains and losses settled transactions (keuntungan dan kerugian pada transaksi labil), muncul walaupun nilai tukar pada pembukuan transaksi awal berbeda dengan tingkat pada pencapaian.
2.      Gains or losses unsettled transactions (keuntungan dan kerugian pada transaksi tidak stabil), muncul saat laporan keuangan dipersiapkan sebelum transaksi disetujui.

Transaksi mata uang asing
            Transaksi mata uang asing akan muncul saat perusahaan membeli atau menjual produk yang pembayarannya menggunakan mata uang asing atau juga saat pinjam-meminjam dengan mata uang asing.
            Transaksi mata uang asing mungkin menggunakan sat mata uang akaan tetapi dihitung dengan mata uang lain. Mata uang fungsional suatu perusahaan adalah mata uang utama yang digunakan untuk menjalankan bisnis, menghasilkan, dan menghabiskan kas. Berikut di bawah ini kriteria mata uang fungsional.
Faktor Ekonomi
Mata uang lokal sebagai mata uang fungsional
Mata uang induk perusahaan sebagai mata uang fungsional
Arus kas
Menggunakan mata uang local dan tidak berpengaruh terhadap arus kas
Berpengaruh secara langsung terhadap arus kas dan dikembalikan ke induk perusahaan
Harga jual
Sangat tidak peduli terhadap nilai tukar dan diatur oleh kompetisi local
Responsive terhadap perubahan nilai tukar dan dilakukan oleh kompetisi internasional
Harga pasar
Kebayakan pada negara adidaya dan menggunakan mata uang local
Kebayakan pada negara induk dan mengunakan maya uang negara induk
Anggaran biaya
Sering terjadi pada daerah local
Sangat berkaitan dengan faktor produktif yang diberikan dari induk perusahaan
Keuangan
Menggunakan mata uang local dan dilayani oleh operasional local.
Diberikan oleh induk perushaan / bergantumg pada induk perusahaan agar memenuhi kewajiban jangka panjang
Internal perusahaan
Jarang, tidak ekstensif
Sering kali dan transaksi yang ekstentif

Perspektif transaksi tunggal
            Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
Perspektif transaksi ganda
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang krona mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.

TRANSLASI MATA UANG ASING
Metode translasi mata uang asing dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe :
1.      Metode nilai tukar tunggal, untuk mengembalikan neraca asing ke dalam padanannya mata uang domestik.
2.      Metode nilai tukar mata uang ganda.

Metode Nilai Tukar Tunggal
            Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat itu, terhadap semua saham dan utang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui. Berikut dibawah ini ringkasan cara spesifik untuk neraca item.
            Pada metodetunggal, laporan keuangan operasional asing (yang dilihat oleh induk perusahaan sebagai satu kesatuan otonom) memiliki laporan domisili tersendiri: keadaan mata uang lokal dimana anak perusahaan berbisnis.

Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata uang asingnya.
1.      Metode Current-Noncurrent, aset lancar yang dimiliki anak perusahaan saat itu ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini. Aset dan kewajiban noncurrent ditranslasikan pada kurs historis. Item laporan laba rugi ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode yang dilaporkan.
2.      Metode Moneter-Nonmoneter, menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Aset dan kewajiban moneter ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item nonmoneter ditranslasikan dalam kurs historis. Oleh karena item moneter dimasukkan dalam kas, penggunaan kurs saat ini untuk translasi mata uang asing, item tersebut menghasilkan padanannya mata uang domstik yang merefleksikan nilai yang dapat dicapai atau nilai penyelesaian. Metode ini juga bergantung pada skema klasifikasi untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai.
3.      Metode kurs sementara, dengan metode ini translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihitung; hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja atau dengan kata lain translasi mata uang asing disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut, tetapi bukan penilaian aktual. Pada metode ini,item moneter seperti kas, piutang , dan utang ditranslasikan dalam kurs saat itu. Item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjaga dasar perhitungan awal. Metode ini memberikan banyak keuntungan dan kerugian.

Kurs Saat Ini yang Sesuai
            Nilai tukar mata uang asing yang sesuai harus merefleksikan realitas bisnis dan ekoomi sedalam mungkin. Nilai tukar pasar bebas untuk transaksi spot di negara di mana akun yang ditranslasikan berasal, merupakan nilai tukar yang sesuai untuk menghitung nilai transaksi pada saat itu. terkadang sebuah negara mengaplikasikan nilai tukar berbeda terhadap transaksi yang berbeda. Dalam situasi seperti itu, kita harus memilih salah satu diantara nilai tukar yang ada. Beberaapa kemungkinan berikut ini yang disarankan antara lain:
1.      Nilai tukar pembagian dividen,
2.      Nilai tukar pasar-bebas, dan
3.      Nilai tukar penalty atau preference teraplikasi, seperti yang diasosiasika dengan impo dan ekspor.

Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
Dibawah ini adalah keuntugan atau kerugian yan terjadi pada Translasi Mata Uang Asing:
1.      Penangguhan, meniadakan penyesuaian translasi mata uang asing pada pencatatan lancar biasanya dianjurkan karena penyesuian tersebut merupakan hasil dari proses penyajian ulang. Perubahan pada mata uang domestik padanannya pada aset bersin anak perusahaan tidak akan diakui dan tidak memiliki efek pada arus kas mata uang loka yang dijalankan oleh asing.

2.      Penangguhan dan Amortisasi, beberapa perusahaan menangguhkan keuntungan dan kerugian serta amortisasi penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca terkait. Di sini, translasi mat uang asing keuntungan dan kerugian yang berhubungan dengan utang akan ditangguhkan dan diamortisasi terhadap masa penggunaan aset, berarti, ianggap sebagai laba dengan cara yang sesuai dengan beban depresiasinya.

3.      Penangguhan Sebagian, pilihan ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan dan kerugian hasil translasi mata uang asing adalah dengan mengakui kerugian segera saat terjadinya, akan tetapi mengakui keuntungan hanya jika terealisasi saja.

4.      Tidak Ada Penangguhan, pilihan laporan akhir yang dilakukan oleh banyak perusahaan di seluruh dunia adalah untuk mengenali secara cepat mengenai keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dalam laporan laba-rugi. Pilihan ini memandang segala tipe penangguhan adalah palsu dan salah.

PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING
1.      Pra-1965, sebelum tahun 1965 praktik translasi mata uang asing pada banyak perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin. Pernyataan tersebut mengadvokasi metode current-noncurrent.

2.      1965-1975, ARB No.43 memperbolehkan beberapa pengecualian khusus dalam metode current-noncurrent. Translasi mata uang asing seluruh pembayaran an penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini tersebut diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No.6 dikeluarkan pada tahun 1965. Perubahan tersebut memberikan pilihan bagi perusahaan dalam ARB No.43.

3.      1975-1981, Untuk mengakhiri perbedaan metode pada standar translasi mata uang asing sebelumya, FASB mengeluarkan FAS No.8 pada tahun 1975. Pernyataan ini secara signifikan mengubah praktik perusahaan asing ASdalam memasukkan GAAP AS dengan menerima metode translasi mata uang asing kurs sementara.

4.      1981-sekarang, Pada bulan mei 1978, FASB mengundang komentar masyarakat tentang 12 keputusan pertamanya. Kebanyakan 200 surat yang diterima berhubungan dengan FAS No.8, meminta untuk mengubahnya.

GAMBARAN STANDAR NO.52/STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL 21
FAS No.52 dan Versi baru IAS 21 bertujuan untuk :
1.      Menampilkan, dalam laporan gabungan, hasil keuangan dan keterhubungan dihitung dengan mata uang primer yang dikonsolidasikan antara laporan induk dan anak perusahaan bisnis (dengan mata uang fungsional).
2.      Menyediakan informasi yang secara umum kompatibel dengan efek ekonomi yang diharapkan pada perubahan nilai tukar pada ekuitas dan arus kas perusahaan.

Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
            Jika mata uang fungsional adalah mata uang asing yang tercatat dan dimasukkan, maka laporan keuangannya ditranslasikan ke dalam dolar menggunakan metode kurs saat ini.
Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
            Saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional asing gabungan, laporan keuangan mata uang asing tersebut akan dihitung terhadap dolar menggunakan metode kurs sementara.
Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
            Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuanna dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang lokal ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.

PERMASALAHAN PERHITUNGAN
Permasalahan Perhitungan yang terjadi pada Translasi mata uang asing diantaranya:
1.      Prespektif Laporan
2.      Harga Perolehan
3.      Laba Terkelola

TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI
            Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya aset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya mata uang domestik jauh dibawah nilai aslinya. Pada saat yang bersamaan laba yang ditranslasikan akan lebih besar karena berhubungan dengan depresiasi biaya. Metode kurs sementara memeiliki batasan tersendiri, yaitu : Translasi mata uang asing pada kurs historis akan bernilai hanya jika tingkat inflasi antara negara tempat anak perusahaan dan negara induk perusahaan berkorelasi negatif dengan nilai tukar.


KESIMPULAN
            Banyak perusahaan didunia dengan kegiatan operasional luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada para pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global. Untuk memenuhi hal tersebut, laporan keuangan mata uang asing dilaporkan lagi terhadap mata uang yang digunakan laporan induk perusahaan. Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut translasi mata uang asing.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar